:
Oleh MC KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, Kamis, 14 Desember 2017 | 10:10 WIB - Redaktur: Tobari - 3K
Lampung Timur, InfoPublik - Budidaya jamur mulai dilirik oleh sebagian masyarakat sebagai usaha, selain mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas, sementara permintaan akan jamur juga terus meningkat.
Hal ini menjadi salah satu alasan beberapa pemuda di Karang Taruna Merah Putih, Desa Taman Cari, Kecamatan Purbolinggo, untuk mengembangkan jamur janggel (bonggol jagung) dengan modal awal sekitar Rp300.000 sekarang mampu meraup omzet Rp150.000 - Rp200.000 per hari.
Mereka setiap harinya bisa melakukan panen sekitar 7-10 kg dengan harga Rp20.000/Kg.
"Kami terus mencoba mengajak teman-teman yang lain untuk ikut mengembangkan usaha jamur sehingga diharapkan pemuda mempunyai penghasilan sendiri meskipun belum banyak, setidaknya ada pemasukan," kata ketua Karang Taruna Merah Putih, Juni, Rabu (13’12).
Hal yang sama juga diharap oleh Angga, salah satu anggota Karang Taruna dia mengaku senang mengembangkan usaha jamur janggel bersama teman-teman.
Ada 5 pemuda yang aktif mengembangkan usaha ini, pendapatannya dibagi dengan sistem bagi hasil. “Sekarang saya punya penghasilan sendiri dan setiap hari," ujar Angga.
Jamur janggel mempunyai karakteristik seperti jamur merang dan lebih segar jika segera dikonsumsi. Jamur merupakan alternatif asupan protein yang berfungsi sebagai zat pengatur pada tubuh. Kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan terutama bagi anak-anak. (EKA/toeb)