Menag Buka Musabaqah Qiraatil Kutub VI di Jepara

:


Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Minggu, 3 Desember 2017 | 15:02 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 426


Jepara, InfoPublik - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Nasional tahun 2017 di Pesantren Roudlotul Mubtadiin, Balekambang Kabupaten Jepara, pada Jumat (01/12).

Presiden Joko Widodo yang semua direncanakan hadir, berhalangan karena ada agenda lain dan diwakilkan kepada Menag RI Lukman Hakim Saifudin. Menag juga menyampaikan permohonan maaf presiden karena tidak bisa hadir menyapa para santri.

“Saya sampaikan permohonan maaf dari bapak presiden karena tidak bisa hadir secara langsung menyapa seluruh peserta MQK dan masyarakat di Kabupaten Jepara” ujar Menag Lukman.

Pembukaan diawali dengan parade kafilah ke lokasi acara dengan diiringi Marching band pondok pesantren (ponpes) Balekambang. Mereka tampil kompak dengan mengenakan seragam dan pakaian adat masing masing daerah di barisan depan. Setelah semua khafilah masuk, ditampilkan pula sendratari yang menampilkan tokoh perempuan perkasa Jepara yaitu Ratu Kalinyamat saat mengusir tentara Portugis di Malaka.

Menag Lukman Hakim menyampaikan selamat kepada para santri yang akan mengikuti  musabaqah. Menurutnya, MQK adalah ajang olimpiade-nya pondok pesantren. Menag juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Jepara yang telah memberikan dukungan bagi kelancaran MQK ini. Apresiasi juga disampaikan kepada pengasuh pesantren KH Muhammad Makmun Abdullah.

“Ponpes memiliki peranan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia. Hari santri sendiri, bukan hanya sebagai pengakuan keberadaan santri. Lebih dari itu, santri diharapkan bisa jadi garda terdepan persatuan dan kesatuan di Indoensia,” katanya.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Zayadi mengatakan MQK merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh sejumlah kiai dan dimotori KH Said Aqil Munawwar yang saat itu menjabat sebagai menteri agama.

“Mulai tahun depan, MQK akan rutin diselenggarakan dua tahun sekali. Tahun ini, MQK diikuti sebanyak 1.456 santri dari 34 Provinsi di Indonesia termasuk dari Papua,” kata Zayadi.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi rangkaian kegiatan MQK Nasional ke VI di Balekambang Jepara ini. Tidak hanya menjadi ajang lomba baca kitab kuning tapi juga lomba pidato bahasa Inggris dan Arab. Ganjar juga mengapresiasi para penari yang menyuguhkan tarian Ratu Kalinyamat. “Kami bangga karena dalam pembukaan disuguhkan tarian yang menceritakan sejarah Jepara,” ujarnya

Ada tiga perlombaan pokok dalam MQK, yaitu pertama, lomba membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Total ada 25 bidang yang akan dikompetisikan dan terbagi dalam tingkatan, yaitu: dasar, menengah, dan tinggi.

Untuk marhalah ula (tingkat dasar), lanjut Zayadi, ada lima bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), dan Tauhid. Untuk marhalah wustha (tingkat menengah), ada sembilan bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), Tafsir, Hadis, Ushul Fiqh, Balaghah, dan Tauhid. Sedang untuk marhalah ulya (tingkat tinggi), ada 11 bidang lomba. Selain sembilan bidang lomba seperti yang dilombakan pada tingkat menengah, dua lainnya adalah bidang Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. Kedua, lomba debat konstitusi berbasis kitab kuning

Dijelaskan Zayadi, lomba akan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris. Diikuti oleh mahasiswa Ma'had Aly. Ketiga, Eksibisi, yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Nazham yang akan ditampilkan antara lain dari kitab Alfiyah Ibn Malik (kitab berisi 1000 bait syair tentang ilmu gramatika Bahasa Arab). (MCKabJepara/elvira)