:
Oleh MC KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, Kamis, 5 Oktober 2017 | 21:55 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Lampung Timur, InfoPublik - Warga Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur, saat ini sedang gencar mengembangkan budidaya sayuran. Mereka menganggap menanam sayuran lebih menguntungkan dibanding dengan tanaman singkong dan jagung.
Hal tersebut dapat dibenarkan, karena saat mereka menanam sayuran hasilnya jauh lebih menggiurkan, walaupun perawatannya juga harus optimal.
Salah satu petani yang beralih ke budidaya sayuran adalah Ali imron (35), saat ditemui pada Kamis (5/10), menyatakan bahwa dirinya tertarik untuk menanam sayuran karena lebih menguntungkan.
“Kalau kita tanam sayuran seperti terong, kacang panjang, hasilnya jauh lebih besar dan setiap hari mendatangkan penghasilan, beda dengan tanaman jangka panjang,” ungkap lelaki yang telah menikmati hasil tanaman terongnya itu.
Rata-rata mereka mendapat omset sekitar 2-3 juta rupiah per bulan, saat menanam sayuran, sedangkan jika menanam tanaman jangka panjang hasilnya lebih sedikit bahkan ada yang mengalami kerugian juga.
Begitu pula, Amat Sakroni (45), salah seorang petani mengaku, dirinya kini mengembangkan budi daya tanaman sayuran untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Namun, biaya pengelolaan tanaman sayuran, disebutnya, relatif tinggi seperti pembelian pupuk organik dan nonorganik juga obat-obatan anti hama. "Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan kucuran dana untuk membantu pengembangan usaha budidaya tanaman sayuran," katanya.
Terpisah, Kepala Desa Bumi Jawa Haidir mengatakan bahwa di desanya juga sudah dibentuk Gapoktan yang setiap bulannya mengadakan musyawarah untuk mencari solusi ketika ada masalah tentang pertanian terutama kesediaan pupuk dan bibit.
Ia berharap dengan adanya gotong-royong dalam bidang pertanian semacam ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani Desa Bumi jawa.
“Pihak desa akan selalu mendukung dan memfasilitasi setiap acara dan mencarikan solusi ketika ada permasalahan pertanian lewat musyawarah Gapoktan yang rutin dilakukan,” katanya ketika menanggapi pertanian di desanya. (Azis/Tymu/Nanang/toeb)