:
Oleh MC Kab Agam, Senin, 4 September 2017 | 10:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 551
Agam, InfoPublik-Bupati Agam H. Indra Catri, Dt. Malako Nan Putiah meminta kepada Wali Nagari untuk bisa menyikapi hal yang berkaitan dengan isu sentral yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Demikian disampaikan Bupati Indra Catri, saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Wali Nagari Pasia Laweh Zul Arifin, Dt. Parpatiah, Jumat (1/9) di Kantor Wali Nagari Pasia Laweh.
Menurut bupati, ada empat hal yang menjadi tugas seorang wali nagari. Pertama, memberikan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat. Bagaimana wali nagari beserta perangkat nagari dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang mudah, murah, cepat, dan inovatif.
Kedua, melaksanakan pembangunan. Bupati menilai selama ini pembangunan hanya sebatas membuat jalan dan jembatan saja. Namun pemerintah daerah juga intens terhadap pembangunan ekonomi, seperti, program pembangunan ekonomi berbasis rumah tangga, "nan di laman untuak dimakan, nan di parak baok ka pakan".
Kemudian, yang ke-tiga melakukan pembinaan kemasyarakatan. Dalam hal pembinaan kemasyarakatan wali nagari harus mampu melakukan pembinaan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat.
Wali nagari harus mampu melakukan pendekatan sesuai dengan kultur dan karakteristik masyarakat setempat, mampu menjalankan dan menyukseskan program pembinaan kemasyarakatan yang telah ditetapkan dari pemerintah. Salah satu bentuk pembangunan kemasyarakatan, yang harus mendapat prioritas di nagari saat ini, adalah Gerakan Nagari Madani.
"Kita sudah memiliki peta penerapan nagari madani di nagari masing-masing. Untuk itu diharapkan kepada wali nagari yang baru bisa mempedomani peta tersebut, dan membuat program prioritas dalam penyusunan di RPJM nagari," ujarnya.
Ke-empat, melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Bupati meminta, dalam hal pemberdayaan, wali nagari harus mampu menggali potensi yang ada di nagari, dan mencari terobosan untuk pengembangannya.
"Nagari-nagari di Kabupaten Agam cukup terkenal dan kaya dengan sumber daya alamnya, tinggal bagaimana kita meningkatkannya, serta mengemas dengan lebih baik lagi. Seorang wali nagari harus mampu memberdayakannya,"jelasnya..
Kendati demikian, bupati menyebutkan ke empat pilar tersebut tidak akan berjalan dengan baik, tanpa adanya dukungan dan kesamaan persepsi dari segenap lapisan masyarakat. Untuk itu, secepatnya wali nagari terpilih melakukan konsolidasi dan merangkul semua elemen masyarakat. Karena walinagari adalah milik bersama bukan golongan.
Terkait pelaksanaan e-votting yang berjalan sukses, bupati menyampaikan apresiasi atas tingginya partisipasi masyarakat dan kinerja panitia pelaksana e-votting, sehingga berjalan dengan baik dan tanpa adanya perselisihan dan perpecahan di antara sesama.
"Sebagai daerah pertama melaksanakan sistem Pilwana e-votting di Sumbar, ini menunjukkan kita lebih maju selangkah dari daerah lain," tuturnya.
Ia juga mengingatkan, dengan perubahan regulasi yang mengamanatkan porsi keuangan nagari yang besar, diminta agar walinagari lebih hati-hati dalam menggunakan dana desa/nagari tersebut.(mc.agam/eyv)