PDRB Maluku Tumbuh 2,57 Persen

:


Oleh MC Provinsi Maluku, Selasa, 8 Agustus 2017 | 14:05 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Maluku, Infopublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah ini pada triwulan II tahun 2017 tumbuh 2,57 persen dibanding triwulan I tahun 2017.

"Perekonomian Maluku tahun 2017 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp9,8 triliun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin (7/8).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 5,98 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran komsumsi pemerintah sebesar 5,83 persen.

Dia mengatakan, ekonomi Maluku triwulan II tahun 2017 bila dibandingkan triwulan II tahun 2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,68 persen lebih lambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,04 persen.

Ekonomi Maluku triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan 2,57 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) dari sisi produksi.

"Hal ini disebabkan oleh pergerakan pertumbuhan kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, katagori konstruksi serta katagori perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil sepeda motor yang mengalami pertumbuhan positif berturut-turut sebesar 5,98 persen,5,03 persen, dan 4,75 persen," ujarnya.

Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh pergerakan pertumbuhan komponen pengeluaran komsumsi pemerintah tumbuh 5,83 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 3,42 persen dan komponen komsumsi rumah tangga sebesar 3,67 persen.

"Struktur perekonomian Maluku menurut lapangan usaha pada triwulan II tahun 2017 masih didominasi oleh tiga kategori utama, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan (23,78 persen), administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib (22,32 persen), dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil, sepeda motor (13,57 persen)," katanya. (ant/LL)