:
Oleh MC Kab Dharmasraya, Jumat, 4 Agustus 2017 | 08:09 WIB - Redaktur: Tobari - 639
Dharmasraya, InfoPublik - Tim Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Dharmasraya melaksanakan pemantauan pelaksanaan Fingerprint Online Terintergrasi (Fonter) ke beberapa SKPD, Rabu (2/8).
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut surat Bupati Dharmasraya nomor 555/190/ Diskominfo/VII/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal penerapan Fingerprint Online Terintergrasi (Fonter).
Untuk memastikan kelancaran operasionalnya di seluruh SKPD, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dharmasraya, ST.M.Taufik, SE, MM langsung melakukan pantauan ke beberapa SKPD pada Rabu (2/8).
Turut mendampingi, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi, Mashuri Thaib, M.Pd, Kasi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Adel Wiratama, ST, M.Cio, dan Teknisi Fonter Eko Supriyanto, ST.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dharmasraya, ST.M.Taufik menjelaskan, sesuai instruksi Bupati Dharmasraya, sistem absensi ASN sudah harus dikelola secara elektronik terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2017.
Melalui penerapan sistem fonter, diharapkan ASN lebih disiplin ke depannya. Selain itu, output dari aplikasi fonter dapat meringankan tugas-tugas bagian kepegawaian, khususnya dalam mengelola absensi ASN.
Sebelumnya, seluruh admin dan operator SKPD sudah dibekali oleh Tim Diskominfo pada 21 Juli 2017 dan alat ini sudah diuji-cobakan selama Juli lalu.
Ia menambahkan, dari segi infrasturktur dan sistem jaringan tidak ada lagi kendala yang berarti. Namun dari sisi manusianya, masih ada beberapa operator SKPD yang mengalami kendala di saat menginput data/keterangan tidak hadir ASN (Aparatur Sipil Negera), atau terjadinya peggantian personil oleh SKPD terkait.
Kendala lain yang masih ditemukan di lapangan, masih adanya ASN yang belum bisa melakukan cheklock, padahal mereka telah melakukan sampel sidik jari dua bulan lalu. Setelah dilakukan pengecekan dalam sistem, ternyata datanya yang ada pada mesin finger belum matching dengan data pada server.
“Memang ada kendala-kendala kecil, seperti tidak bisanya ASN tertentu melakukan cheklock, tetapi sekarang sudah OK,” kata suami Rusmiati itu.
Selanjutnya untuk mengatasi kesulitan oknum operator SKPD dalam penginputan data, Kadis Taufik menugaskan tim Teknologi Informasi (TI) Diskominfo Dharmasraya melakukan pendampingan selama tiga hari, mulai 3 sampai 5 Juli 2017.
Pada kesempatan lain, teknisi fonter Eko Supriyanto, ST menjelaskan, dalam sistem fonter ini, setiap ASN harus melakukan cheklock dua kali sehari, pagi dan sore. Jika ada oknum ASN yang sudah cheklock pagi, tetapi tidak melakukan cheklock sorenya, maka sistem akan menganggapnya tidak hadir.
Eko menambahkan, untuk mengantisipasi kemungkinan ASN yang mendapatkan tugas mendadak ke lapangan setelah cheklock pagi, maka operator SKPD harus segera mengisi keterangannya pada menu yang telah tersedia dalam aplikasi fonter.
Jika tidak diinput keterangannya, maka ASN itu dinyatakan tidak hadir oleh sistem. Reportnya bisa dipantau langsung oleh pimpinan daerah, karena semua mesin dikoneksikan dalam sebuah jaringan bersama.
“Kalau operator tidak menginput keterangannya, mesin akan menyatakan ASN tidak hadir, dan itu bisa dilihat Bupati,” ujarnya. (MC Dharmasraya/toeb)