:
Oleh MC Kab Agam, Jumat, 14 Juli 2017 | 13:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 546
Agam, InfoPublik-Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institute of Geological and Nuclear Science (GNS), bersama Pemerintah New Zealand mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Agam dalam pengurangan resiko bencana.
Ketua Tim Rombongan Faisal Fathani dari UGM dalam kunjungannya, Rabu (12/7) mengatakan, Agam layak menjadi salah satu percontohan bagi daerah lainnya. Sebab, Agam unggul dalam merancang program penanganan bencana daerah.
Salah satunya, melalui slogan Agam Tangguh Bersama. Hal itu dilakukan melalui hubungan kerjasama dengan seluruh stakeholder terkait. Seperti, pembentukan program KSB, memberdayakan Kelompok Simpan Pinjam Wanita, BUMD/BUMS dan kerjasama elemen masyarakat lainnya.
"Kita menilai Agam merupakan daerah yang bagus dalam melakukan komunikasi dan koordinasi dalam penanganan bencana," katanya.
Di samping itu, menurutnya tujuannya ke Agam juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan yang dilakukan sebelumnya bersama Suku Maori baru-baru ini.
Pihaknya bersama tim GNS melalui diskusi dan kunjungan lapangan nanti, bisa saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman terhadap bagaimana tanggap bencana dan membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat, sehingga apabila terjadi bencana bisa ditangani dengan cepat.
"Karena, program kebencanaan yang dimiliki Agam lebih maju dari daerah lainnya," jelasnya.Ketua Tim GNS New Zealand, Michele Daly mengatakan tujuannya ke Indonesia juga sebagai bentuk kerja sama bilateral antara Newzeland dengan ,yang tahun ini genap 60 tahun.
"Khusus dalam penanggulangan bencana, kita berharap Agam sebagai daerah yang lebih maju dalam penanganan bencana, bisa saling sharring dan berbagi pengetahuan tentang program-program yang telah dilakukan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Agam Bambang Warsito, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti intruksi bupati terkait pengurangan resiko bencana. Karena, pengurangan resiko bencana menjadi salah satu program utama pemerintah daerah.
Ia menambahkan, salah satunya adalah melalui pembentukan satgas KSB di setiap kecamatan. Tujuannya, agar mereka tahu apa seharusnya yang dilakukan apabila terjadi bencana.
Kemudian, menginstruksikan seluruh SOPD untuk mendukung penuh program kebencanaan. Seperti Dinas Pekerjaan Umum diminta siap membantu apabila ada infrastuktur fisik yang rusak akibat bencana.
Kemudian, melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan juga diminta stand by bahan pangan untuk masyarakat apabila terjadi bencana.
"Begitu juga saat ini kita juga melatih hampir 1.000 pelaku UKM untuk siap siaga bencana, seperti Kelompok Simpan Pinjam Perempuan yang tergabung ke dalam LSM Jerami Sakato," jelasnya.
Terkait kunjungan rombongan UGM dan GNS, pihaknya berharap dalam ada masukan dan saran yang membangun dari pihak UGM dan GNS guna pemantapan program-program yang dibuat oleh Pemkab Agam. (mc.agam/eyv)