:
Oleh MC Gereja Protestan Maluku, Kamis, 6 Juli 2017 | 09:36 WIB - Redaktur: Kusnadi - 948
Jakarta, InfoPublik - Untuk pertama kali pimpinan Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama dan bertemu Ketua Umum NU, Prof Said Agil Siraj, MA, di Jakarta, Kamis (6/7) kemarin. Sebuah babakan sejarah baru dibuka. Semuanya untuk kebangsaan Indonesia.
Kunjungan dalam rangka pelaksanaan Konggres Nasional (Konas) Persekutuan Pria Kaum Bapa Gereja-gereja yang bernaung di bawah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) itu, Panitia bersama Ketua Sinode GPM, Pdt AJS Werinussa serta Pengurus Besar Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) melakukan silahturahmi dengan pimpinan Ormas Islam terbesar di Indonesia, NU
“Kami sama-sama berkomitmen untuk merawat kebangsaan Indonesia, di tengah deraan ancaman radikalisme dan fundamentalisme yang merebak akhir-akhir ini,” ungkap Pendeta Werinussa dalam bincang-bincang formal Kamis malam kemarin.
Pendeta Werinussa menjelaskan, dalam pertemuan singkat itu, kedua pihak berkomitmen untuk terus merawat semangat kebangsaan yang bermuara pada kemajuan bangsa dan negara.
Dikatakan, seperti terbaca pada jejak sejarah Indonesia, peran orang-orang Kristen dalam nasionalisme Indonesia tak diragukan lagi.
“Dalam lingkup masyarakat Maluku, saya perlu tegaskan bahwa sebagai institusi GPM tetap komitmen dengan NKRI dari dulu hingga sekarang,” ungkapnya.
Sementara Ketua Umum AMGPM Pdt Max Takaria yang ikut serta dalam pertemuan itu menyampaikan tekad dan komitmennya untuk mengajak seluruh potensi pemuda gereja agar terlibat pro aktif dalam menyikapi berbagai persoalan kebangsaan saat ini.
“Pemuda adalah pengerak pembaruan gereja dan bangsa. Olehnya mesti terus didorong dan diberi ruang untuk turut berkontribusi bagi kebaikan bersama,” ungkap mantan Ketua Klasis GPM Ternate ini.
Ia menambahkan bahwa ada sejumput optimisme bahwa gereja-gereja dapat berperan signifikan untuk kemajuan bangsa.
Ikut serta dalam pertemuan itu dari pihak GPM adalah Edwin Adrian Huwae, SH, dan Bapak Lex Mailuhu, Wakil Ketua Panitia, serta sejumlah anggota Panitia, di antaranya Pdt Jonry Paays (Sekum PB AMGPM), Pdt Berthy Latupeirissa (Sekt. Yayasan Parpem GPM ), Pdt Agus Hetharion (Kepala Biro Kemitraan Sinode GPM) dan Pdt Henry Lokra, selaku pendeta GPM yang saat ini diutus sebagai Sekretaris Eksekutif Departemen Keadilan dan Perdamaian PGI. Tak ketinggalan Bung Wem Tarantein – warga GPM yang sedang studi di UKI Jakarta. Hadir pula Hamid Rahayaan, selaku Pengurus NU Wilayah Maluku.
Selepas pertemuan dengan Ketua PB NU, panitia juga berkesempatan beraudensi dengan Ketua Umum PGI, Pdt Dr Henriette Lebang-Hutabarat, didampingi Jeiry Sumampow selaku juru bicara PGI.
Diharapkan kegiatan Konas dapat berlangsung sukses di Ambon dan memberi sumbangsih bagi gereja-gereja dan bangsa pada umumnya. (Mc Gereja Protestan Maluku/Kus)