:
Oleh MC Kab. Sumbawa, Rabu, 5 Juli 2017 | 16:04 WIB - Redaktur: Tobari - 641
Sumbawa Besar, InfoPublik - Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah mengharapkan pencanangan gerakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang dilaksanakan setiap tahun, hendaknya dapat memicu semangat budaya gotong royong masyarakat atau semangat “Basiru” dalam adat Samawa,
“Sehingga mampu menjadi kekuatan bersama dalam menyukseskan pembangunan yang berkelanjutan,” kata Wabup H. Mahmud Abdullah saat mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) - XIV tahun 2017 Kabupaten Sumbawa, di Kecamatan Lenangguar, yang ditandai dengan pemukulan gong, Rabu (5/7).
Mengingat kondisi terkini bahwa perkembangan desa di Kabupaten Sumbawa yang berstatus “maju” baru mencapai 10 desa (6,37%), selebihnya status “berkembang” sejumlah 90 desa (57,32%), status “tertinggal” sebanyak 51 desa (32,48%), dan masih ada 6 desa (3,82%) berstatus “sangat tertinggal”.
Sehingga melalui kegiatan yang hari ini dicanangkan, kita berharap berbagai program pembangunan pemerintah dan masyarakat baik kabupaten, kecamatan maupun desa/kelurahan, dapat terlaksana dengan baik dan mendapat dukungan lebih maksimal dari berbagai elemen masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang ada.
Disamping itu, semangat kebersamaan dan kegotongroyongan dapat terus tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di desa, sehingga mampu mengembangkan kemandiriannya dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintahan desa yang baik, menuju Sumbawa yang hebat dan bermartabat.
Wabup Sumbawa, yang biasa disapa Haji Mo’, juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dari pusat sampai ke daerah, bahkan sampai ke tingkat desa, merupakan rangkaian yang tak terpisahkan, dengan kewenangan secara berjenjang yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Artinya, berbagai program ataupun permasalahan yang timbul harus bisa diselesaikan dengan baik sesuai dengan kewenangan yang ada. Permasalahan-permasalahan yang timbul di desa, misalnya, sedapat mungkin bisa tuntas di tingkat desa, dengan tetap berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten.
Begitu pula permasalahan-permasalahan yang ada di tingkat kecamatan, kabupaten, dan seterusnya. Dengan demikian, semua jenjang atau struktur pemerintahan dapat berfungsi secara maksimal.
Oleh karena itu, kepada seluruh kepala desa dan perangkat desa serta lembaga-lembaga terkait, diminta agar dapat memberdayakan seluruh potensi yang ada, dengan tetap mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan koordinasi yang intens dengan pemerintah kecamatan dan perangkat-perangkat daerah terkait.
”Kami memberikan apresiasi mendalam kepada kecamatan dan desa yang telah mampu menggali dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di antaranya ada beberapa desa yang hari ini dideklarasikan sebagai desa ekowisata, yaitu Desa Pernek, Desa Batu Dulang, Desa Songkar, Desa Pelat, dan Desa Marente.
Desa-desa tersebut telah melakukan beberapa inovasi, melalui pemberdayaan masyarakat dan lembaga di desa, yang ditunjang dengan adanya rencana tapak dari kph batu lanteh.
Dimana hal tersebut selaras dengan salah satu misi yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021, yaitu mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. “Begitu pula beberapa kecamatan dan desa inspiratif yang telah melakukan terobosan-terobosan baru, kiranya bisa menjadi inspirasi bagi kecamatan dan desa yang lain,” ungkapnya.
Plt. Camat Lenangguar, Syahruddin, S.Sos menyampaikan gambaran umum situasi dan kondisi terkini Kecamatan Lenangguar, yang terdiri dari empat desa, Desa Lenangguar, Tatebal, Ledang Belaga.
Perkembangan yang terjadi di Kecamatan Lenangguar, sehubungan dengan akan dilaksanakan kegiatan eksplorasi PT. AMNT di Kabupaten Sumbawa khususnya di wilayah Kecamatan Lenangguar. “Semoga hal ini akan membawa angin segar dan dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat,” harapnya.
Dalam rangka meningkatkan semangat gotong royong di tengah masyarakat sebagai wujud semangat BBGRM ke XIV pemerintah Kecamatan Lenangguar bersama pemerintah desa dan aparatur terkait lainnya telah melakukan kegiatan gotong royong masyarakat pada masing-masing desa.
Yaitu, dengan berbagai kegiatan yang terdiri dari pembersihan pemakaman umum, jumat bersih di lingkungan tempat tinggal warga, membersihkan rumah-rumah ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.
Berkaitan dengan pencanangan kegiatan BBGRM XIV tingkat Kabupaten Sumbawa di Kecamatan Lenangguar, pemerintah desa Lenangguar melalui APBDes tahun 2017 memprioritaskan penyelesaian pembangunan panggung hiburan senilai Rp8 juta dengan ukuran lantai panggung seluas 6x12 meter. (MC Kab Sumbawa/toeb)