:
Oleh MC Provinsi Maluku, Jumat, 16 Juni 2017 | 08:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 696
Ambon, InfoPublik-Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku mengantisipasi adanya kemungkinan kebutuhan darah bagi korban bencana alam akibat cuaca ekstrem di Ambon dengan mengidentifikasi jumlah pendonor tetap.
"Untuk mengantisipasi kebutuhan darah bagi korban bencana, PMI siap karena sudah ada identifikasi pendonor tetap, ini untuk berjaga-jaga adanya kemungkinan terburuk," kata Sekretaris PMI Provinsi Maluku Herry Latuheru di Ambon, Kamis,(15/6).
Ia mengatakan, penanganan ketersediaan kebutuhan darah bagi korban bencana di Kota Ambon tidak terlalu mengkhawatirkan. Selain RSUD dr M Haulussy, pihaknya juga memiliki bank darah, yakni Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Ambon yang memiliki stok kantung darah.
Kendati demikian, PMI Maluku tetap mengantisipasi kemungkinan banyaknya permintaan darah segar dengan mengidentifikasi jumlah pendonor tetap dari berbagai golongan darah yang sewaktu-waktu siap dipanggil.
Hal itu juga dimaksudkan agar darah segar bisa selalu ada karena bank darah tidak bisa menyimpan darah lebih dari tiga minggu, sebab akan mengurangi fleksibilitas sel, yakni berpengaruh pada kemampuan darah hasil donor untuk memberikan oksigen ke sel-sel bagi penerima darah.
"Semua darah pendonor harapannya dapat disimpan di bank darah, tapi itu tidak bisa dalam waktu lama sebab ada batas penyimpanan, kalau ada permintaan darah cepat maka sudah bisa langsung dipakai, karena itu mesti diantisipasi dengan adanya para pendonor baru yang siap sedia," katanya.
Terkait dengan tersedianya stok darah, aktivitas pendonoran darah sepenuhnya berada di bawah kewenangan UTD PMI Kota Ambon. Sedangkan PMI Provinsi Maluku hanya membantu dalam koordinasi dan pelaksanaan bantuan lainnya.
"Untuk aktivitas donor darah biasanya di UTD dan PMI Kota Ambon, mereka yang memiliki kewenangannya, kami hanya mem-back up," kata Herry.
Saat ini PMI Provinsi Maluku telah membangun posko siaga di markasnya menyusul imbauan dari PMI Pusat terkait antisipasi dampak bencana selama cuaca ekstrem.
Selain menyiagakan anggota Korps Sukarela (KSR) selama satu kali 24 jam di markasnya, PMI Maluku juga telah menyediakan berbagai peralatan untuk penanganan bencana alam akibat cuaca ekstrem. (MC.Maluku/ant/LL/eyv)