:
Oleh MC Gereja Protestan Maluku, Senin, 29 Mei 2017 | 11:01 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 711
Ambon, InfoPublik-Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa, akan tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Kamis (25-26/5), anak remaja mengambil bagian pada pojok atau kelas Teknologi Informasi (TI). Dalam kelas ini diperkenalkan gambaran umum TI secara mendasar, pengetahuan photography (memotret menggunakan smartPhone), kreativitas menulis aktual yang bermuara pada publikasi di blog masing-masing.
“Sebelumnya mereka dilatih membuat blog dengan menggunakan SmartPhone,” tutur Pdt. M. Manjaruni,.M.Cs di akhir kegiatan sebagai fasilitator kegiatan tersebut,"jelasnya.
“Gunakanlah SmartPhonemu untuk menulis peristiwa-peristiwa yang menarik di sekitarmu, peristiwa yang mengesankan, menyedihkan, bahkan mengagumkan. Dengan telepon genggammu dapat melakukan sesuatu yang berarti yaitu menulis,"jelasnya.
Anak-anak merupakan kehidupan bagi masa depan, mereka adalah harta yang harus dirawat hingga kelak menjadi besar, dewasa dan berdaya guna.
Seorang anak remaja bernama Joshua manyampaikan ekspresinya ketika mengikuti Temu Anak Remaja, bagaimana cara bekerja sama dengan teman-teman, belajar disiplin dalam kelompok setenda. “Saya juga diajarkan untuk dapat membuat blog juga menulis dengan baik, bagi saya ini penting.”tuturnya.
“Anak-anak memuji Tuhan adalah Motto TAR, saya dapat menerima pelajaran mengenai teknologi karena sebelumnya banyak hal belum saya ketahui namun setelah mengikuti kelas tersebut saya dapat mengetahui banyak hal,” kata perempuan yang akrab disapa Ella.
Temu Anak Remaja Jemaat GPM Lateri yang berlangsung sejak (24/5) di jemaat Lateri diikuti oleh ratusan anak – remaja pada lingkup jemaat setempat. Mereka didampingi oleh para pengasuh (orang tua pendamping) pada jenjang masing-masing.
Ada lagi kesan dari Oli Cornelis, Hal yang dimaksudkan bukan kita pergi dan belajar bersama Tuhan, tetapi teknologi kita bisa mempermuliakan nama Tuhan dalam segala hal. Mungkin bagi beberapa orang dengan teknologi yang kita punya hanya dipakai untuk kesenangan kita sendiri. Entah itu main sosmed saat beribadah atau yang lainnya.
Menariknya anak-remaja diajarkan ngeblog (menulis pada blog) tidak menggunakan komputer ,tetapi perangkat Android, iOS, Windows Mobile mereka.
Mereka menulis menggunakan telepon pintar. Mengapa? Karena akses serta pergerakannya cepat dan di mana saja dapat melakukan aktivitas menulis konstruktif.
Waktu yang mereka butuhkan untuk membangun blog masing-masing kurang lebih selama 30 menit.Anak-remaja adalah aset bagi masa depan Gereja dan Bangsa, sebagai Gereja kita memiliki tanggung jawab menanamkan investasi berupa pengetahuan, pendidikan, serta etika yang membangun karakter konstruktif.
TAR merupakan Wujud bahwa Gereja telah mengambil peran penting, berjalan pada gelombang yang sama bersama mereka. Jika mereka telah take off dengan pesawat internetnya dan jika Gereja tidak ikut take off maka satu saat gereja akan kehilangan sensitifitas kepada mereka.
Jemaat GPM Lateri telah meletakkan dasar yang baik bagi generasi digital native generasi yang lahir setelah tahun 1999 penerus bangsa dan gereja. Panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu untuk terlaksananya kegiatan Temu Anak Remaja (TAR) telah bekerja maksimal sehingga acara tersebut berlangsung baik.(MC.Gereja Protestan Maluku/Eyv)