Disbudparpora Dharmasraya Gelar Festival Randai Dan Silek Sonsong

:


Oleh MC Kab Dharmasraya, Rabu, 26 April 2017 | 20:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 974


Dharmasraya, Infopublik-  Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kabupaten Dharmasraya gelar Festival Randai dan Silek Sonsong selama dua hari, dari 26 s/d. 27 April 2017 bertempat di komplek Rumah Gadang Kerajaan Siguntur, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya.

Kehadiran budaya asing melalui berbagai media online, memberikan dampak pada gaya hidup generasi muda, yang lebih menggemari budaya lain daripada budayanya sendiri. Hal inilah yang mendorong Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya menggelar festival seni budaya tradisional “Randai dan Silek Sonsong”, dengan harapan generasi muda lebih mengenal dan mencintai kesenian dan budaya lokal. Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Budparpora Kabupaten Dharmasraya, ST. Hendri, S.Sos, M.Si di Siguntur, Rabu (26/4).

Ditambahkannya, festival seni tradisional Dharmasraya tersebut diikuti oleh 8 grup silek sonsong dan enamgrup randai se-kabupaten Dharmasraya. Pemenang I grup randai, akan mewakili kabupaten Dharmasraya ke tingkat propinsi Sumatera Barat dalam ajang yang sama pada bulan Juli mendatang, sedangkan Pemenang II mewakili untuk lomba “Media Informasi Tradisional” yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Propinsi Sumatera Barat pada bulan Agustus mendatang," ungkapnya.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan,SE yang diwakili Asisten Administrasi Umum, Martoni, SKM, M.Kes. Dalam sambutannya, Martoni menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Parbudpora yang telah sukses menyelenggarakan Festival Randai dan Silek Sonsong di Siguntur.

Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sangat mendukung festival seni seperti ini, karena sangat bermanfaat untuk memperkenalkan kembali nilai nilai budaya tradisional yang sudah mulai kalah pamor oleh budaya asing, terutama di kalangan generasi muda.

“Kalau kita amati saat ini, generasi muda lebih menyukai kesenian modern yang dibawa oleh musisi asing, ketimbang menontoon pertunjukan seni daerahnya sendiri. Melalui ajang ini, kita menghimbau para seniman tradisionil untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya, sehingga eksistensinya budaya lokal seperti randai dan silek sonsong dapat menyentuh rasa seni anak muda.

Hal ini menjadi penting dilakukan dalam upaya melestarikan budaya lokal dan menumbuhkan rasa “awareness” pada generasi muda kabupaten Dharmasraya. Kalau kesenian itu dapat dikelola dengan baik, maka akan menjadi aset bagi pengembangan pariwisata budaya Dharmasraya, tambahnya.(/MCKabDharmasraya/Eyv)