Halmahera Barat Dapat Bantuan Dua Kapal Barang

:


Oleh MC Provinsi Maluku, Jumat, 7 April 2017 | 16:36 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Ambon, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut), mendapat bantuan dua kapal barang, satu dari Kementerian Perhubungan dan satu lainnya dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Halmahera Barat Martinus Jawa ketika dihubungi dari Ternate, Jum’at (7/4), mengatakan bantuan kedua kapal tersebut merupakan hasil lobi yang dilakukan Bupati Halmahera Barat Danny Missy ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi.

Kedua kapal barang tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran pemasaran berbagai komoditas Halmahera Barat, baik dalam wilayah Malut maupun ke luar Malut, selain itu juga untuk mendukung kelancaran pasokan kebutuhan pokok dari luar Malut ke Halmahera Barat.

Martinus Jawa mengatakan, salah satu dari kedua kapal barang tersebut akan dioperasikan melayani rute Jailolo, ibu kota Halmahera Barat-Manado, Sulawesi Utara-Makassar, Sulawesi Selatan dan Surabaya, Jawa Timur.

Dari Jailolo kapal barang tesebut akan mengangkut berbagai komoditas dari kabupaten itu seperti hasil pertanian, perkebunan dan perikanan untuk di pasarkan di Manado, Makassar dan Surabaya dan kembali ke Jailolo membawa barang, khususnya kebutuhan pokok yang belum dapat dihasilkan di Halmahera Barat untuk dipasarkan di daerah ini.

"Adanya kapal barang tersebut diharapkan kebutuhan pokok yang didatangkan dari Manado, Makassar dan Surabaya ke Halmahera Barat bisa menjadi lebih murah dan pasokannya lancar, demikian pula komoditas yang dihasilkan petani di Halmahera Barat bisa dijual dengan harga yang layak di ketiga daerah itu," katanya.

Pemkab Halmahera Barat dewasa ini terus mengembangkan komoditas pertanian dan perkebunan, seperti komoditas jagung seluas 20.000 hektare, yang produksinya dalam setahun mencapai sekitar 300.000 ton, sehingga membutuhkan akses pemasaran yang lancar agar harganya tidak anjlok.

Martinus Jawa menambahkan, pemasaran komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan dari Halmahera Barat selama ini hanya mengandalkan daerah terdekat, terutama Kota Ternate sehingga sering harganya anjlok akibat harus besaing dengan komoditas serupa dari daerah lain yang masuk ke Ternate. (ant/LL/toeb)