Komisi II DPRD Kabupaten Kulonprogo Tinjau Irigasi Jebol

:


Oleh MC Kabupaten Kulonprogo, Selasa, 10 Januari 2017 | 17:39 WIB - Redaktur: Tobari - 621


Wates, InfoPublik – Petani di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Nanggulan, Pengasih dan Sentolo, terancam mundur melakukan penanaman padi akibat saluran irigasi Kalibawang rusak di lima titik, padahal ketiga kecamatan tersebut merupakan lumbung padi Kabupaten Kulonprogo.

Meski saat ini petani masih sedikit terbantu dengan air hujan, namun jika tidak segera ditangani dikhawatirkan akan mengganggu musim tanam I.

Kerusakan saluran irigasi ini sudah mulai dirasakan oleh petani di wilayah Sentolo, sudah terlihat di beberapa tempat, petani harus menggunakan mesin disel untuk menyedot air dari sumur pantek untuk memenuhi kebutuhan air.

Hal ini tentu sangat memberatkan petani yang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa disel dan membeli solar.

Untuk mengatasi maslah tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Kulonprogo, Selasa (10/1), melakukan peninjauan ke lokasi dengan didampingi Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo.

Saluran irigasi yang rusak berada di lima titik, yang menjadi perhatian adalah kerusakan pada talang air. Talang air perlu keseriusan dalam perbaikan, karena harus disesuaikan dengan debit air yang melewatinya agar tidak jebol lagi.

Menurut anggota Komisi II DPRD Kulonprogo Yuliantoro, SE, kerusakan saluran irigasi ini akibat pergerakan tanah di wilayah setempat yang labil. Untuk itu meski perbaikan yang akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum bersifat sementara, namun harus dikerjakan dengan serius agar dapat berfungi dengan baik.

“Titik kerusakan terparah ada di talang air, DPU sudah berencana memperbaikinya dalam waktu satu bulan, namun kami minta perbaikannya harus dilakukan dengan serius dan terukur, karena kondisi tanah disini labil,” jelas Yuliantoro.

Senada dengan Yuliantoro, anggota Komisi II Priyo Santoso, SH meminta DPU untuk segera melakukan perbaikan saluran irigasi Kalibawang, karena irigasi ini satu-satunya yang dapat menyuplai kebutuhan air pertanian di tiga Kecamatan tersebut.

“Saya harap pihak bidang pengairan DPU dapat segera memperbaiki kerusakan irigasi ini, sehingga musim tanam I tidak terganggu dan dapat dilakukan dengan serentak,” kata Priyo. (MC Kulonprogo/toeb)