:
Oleh MC Provinsi Maluku, Jumat, 23 Desember 2016 | 13:28 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Ambon, InfoPublik - PT Pertamina Cabang Ambon akan menambah stok minyak tanah di wilayah-wilayah tertentu, agar masyarakat bisa mendapatkannya dengan mudah menjelang perayaan Natal dan memasuki Tahun Baru 1 Januari 2017.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, maupun kabupaten dan kota, untuk nantinya menambah stok pada wilayah-wilayah tertentu," kata Sales Penjualan Retail IV Pertamina Ambon, Mahdi Syafar di Ambon, belum lama ini.
Dia menjelaskan, secara umum menjelang perayaan hari raya lebaran maupun Natal saat ini, Pertamina akan menambah stok antara 4-5 persen dari jatah biasanya.
"Jadi kalau diinformasikan bahwa di beberapa tempat di Kota Ambon seperti Desa Batu merah, sejak beberapa hari belakangan ini sulit mendapatkan minyak tanah, sebenarnya hal itu keliru," ujarnya.
Sebab, berdasarkan evaluasi yang dilakukan belakangan ini ternyata ada pihak-pihak tertentu yang membeli minyak tanah dalam ukuran yang besar di pangkalan, dan pada saat masyarakat mau membeli lagi sudah habis.
"Stok minyak tanah di Pertamina paling banyak, yang jelas cukup aman hingga memasuki tahun baru 2017," katanya.
Khusus terkait harga yang tidak merata, Pertamina juga sudah melakukan kerja sama dengan pihak Disperindag dan Kepolisian seperti di Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk bergabung dengan Tim yang sudah dibentuk untuk memantau ke pangkalan secara langsung.
"Kalau Pangkalan bisa dikendalikan sebab kita turun langsung ke lapangan, tetapi yang agak kesulitan itu yakni pengecer sebab kita tidak mengetahui dengan jelas, minyak tanah itu yang bersangkutan beli dari mana dengan harga berapa juga kita tidak tahu," ujarnya.
Lain kalau di pangkalan biasanya Rp3.200 per liter, dan bisa dimonitor setiap saat, dan stok yang ada juga kami bisa pastikan.
Dia menambahkan, seperti di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, sudah melakukan operasi pasar minyak tanah yang dilakukan Pertamina kerja sama dengan Disperindag setempat sejak tanggal 19 Desember 2016.
"Tinggal daerah lain akan dilakukan operasi pasar kalau memang sangat dibutuhkan tetap dilaksanakan, yang penting ada koordinasi di lapangan," ujarnya. (ant/LL/toeb)