:
Oleh MC Provinsi Maluku, Selasa, 6 Desember 2016 | 08:22 WIB - Redaktur: Kusnadi - 484
Ambon, InfoPublik – Kelompok tani Hortikultura yang ada di Desa Taieno, Kecamatan Teluk Dalam, Kota Ambon, meminta perhatian khusus dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku guna pengembangan penanaman bawang merah yang rencananya pertengahan Desember 2016.
"Kami minta perhatian khusus dari BI terutama pengadaan bibit bawang merah sebab lahan untuk ditanam sudah kami siapkan," kata Safira, salah satu anggota kelompok tani Taieno Mekar saat melakukan panen cabe merah di lahan seluas 1/4 hektar dari 15 hektar tanaman cabe di Desa Taieno yang disaksikan langsung oleh Pimpinan BI Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto.
Ia mengatakan, panen cabe hari ini di lahan seluas 1/4 hektar merupakan yang kesembilan kali, di mana tiap panen menghasilkan 100 Kg cabe, artinya dalam satu bulan lahan perkebunan ini menghasilkan 400 Kg cabe.
Menurut dia, hasil panen dijual langsung ke pasar Ambon hanya saja harganya tergantung situasi pasar, seperti misal kalau cabe lagi kosong di pasar maka dijual dengan harga Rp15.000/kg, kalau lagi sulit dijual Rp50.000/kg, dan itu sering terjadi.
"Kami sangat senang sebab hasil cabe ini banyak petani yang sudah bisa menyekolahkan anak, membangun rumah dan ada juga yang merehab rumah dan keperluan lainnya," katanya.
Ketua Kelompok tani Taieno Rasit pada kesempatan itu mengakui lahan pertanian di daerah ini sangat menjanjikan, hanya saja yang menjadi kendala air bersih.
"Selama ini kami suadaya dengan membeli pipa jaringan sepanjang 1.000 meter hingga sampai ke lahan pertanian, memang ada bantuan pemerintah juga tetapi tidak memadai, sebab lahan terdapat di daerah ketinggian," ujarnya.
Di kawasan ini ada tiga kelompok tani dengan menanam berbagai tanaman hortikultura, lanjutnya, dimana setiap kelompok terdiri dari 11 anggota dengan lahan yang tersedia 15 hektar.
"Jadi kalau hari ini kita panen cabe di lahan seluas 1/4 hektar maka persiapan untuk permintaan pasar mulai dari awal Desember 2016 hingga Januari 2017 ada dua hektar lahan lagi yang siap panen cabe," ujarnya.
Bercocok tanaman cabe ini sangat menggembirakan, lanjutnya, sebab sekali tanam kalau dirawat dengan baik bisa menjalani masa panen hingga 30 hingga 35 kali, apalagi kalau lahan seluas satu hektar bisa menghasilkan cabe sebanyak 500 kilogram sekali panen.
Wuryanto Pimpinan BI Perwakilan Provinsi Maluku pada kesempatan itu mengatakan, harapan BI hanyalah ingin membantu guna meningkatkan pendapatan petani, selain itu juga untuk menyenangkan masyarakat banyak di Kota Ambon.
"Artinya apa, kalau para petani ini bekerja dengan giat dan hasil panenya cukup baik dan bisa memasok ke pasar Ambon maka tidak adalagi istilah cabe menghilang di pasar yang mengakibatkan harga mahal," ujarnya.
Dia mengatakan, bantuan BI melalui Program Sosial Bank Indonesia (BPSBI) yang diberikan pertengahan tahun 2013 lalu bagi petani di beberapa tempat di Kota Ambon sebanyak 25 hektar, dan oleh para petani sudah berkembang hingga mencapai 75 hektar sampai sekarang ini.
"Kita dari BI hanya mengawasi saja, sebab bantuan ini bukan saja kepada petani hortikultura tetapi juga kepada ternak ayam broiler, dan ikan keramba," ujarnya.
Kami rencanakan penanaman perdana bawang merah di lahan tiga hektar di Desa Taieno, lanjutnya, sebab lahannya sudah disiapkan petani dan untuk kegiatan perdana akan ditanam di lahan seluas 1/2 hektare. (ant/LL/Kus)