:
Oleh Prov. Banten, Rabu, 30 November 2016 | 11:06 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 558
Serang, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Banten melalui Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) menggelar Banten Economic Outlook 2017 di Hotel Le Dian, Kota Serang, Selasa (29/11). Acara ini bertujuan untuk mewujudkan iklim investasi dan ekonomi Banten yang berdaya saing global.
Sekretaris Daerah Banten Ranta Suharta mengatakan, letak Banten yang strategis sebagai pintu masuk lalu lintas Pulau Jawa-Sumatera dan penyanggah Ibu Kota DKI Jakarta merupakan modal dasar bagi Banten untuk tumbuh kembang menjadi wilayah strategis dan potensial. "Dari perspektif kinerja Ekonomi hingga triwulan III - 2016 perkembangan perekonomian Banten menunjukkan perkembangan yang stabil," katanya saat membuka acara tersebut.
Ia mengungkapkan, pertumbuhan hingga triwulan III 2016 tumbuh sebesar 5,35 persen (YOY). Secara nominal, produk domestik regional bruto (PDRB) Banten Hingga Triwulan III-2016 tercatat 131,48 Triliun. Pertumbuhan ekonomi BANTEN TRIWULAN III-2016 TERHADAP triwulan II-2016 (Q-TO- Q) mengalami pertumbuhan yang positif pada hampir semua usaha kecil kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi sebesar 7,69 persen akibat penurunan produksi gas kota.
Kemudian, ekonomi Banten pada triwulan ini secara Q-TO-Q dipicu oleh pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,31 persen yang disebabkan adanya peningkatan produksi padi sebagai dampak curah hujan yang merata dan ketersediaan air yang cukup.
"Pertumbuhan ekonomi Banten cukup bagus dalam berbagai bidang. Di antaranya, sektor industri, perdagangan, perkebunan, dan perikanan," katanya.
Menurut Sekda, dengan berbagai isu-isu strategis dengan pembangunan seperti pemerataan infrastruktur, letak strategis, membuat Banten menjadi tujuan investasi di Indonesia. Ditambah akan ada 12 proyek nasional yang sedang berjalan.
"Tingginya minat investasi dibuktikan dari kecenderungan naiknya nilai investasi di Banten terutama pada PMA," ujar Ranta.
Memasuki era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), kata Sekda, mau tidak mau, Banten harus sudah siap menghadapi tantangan tersebut untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi Banten ke depan. "Untuk itu diperlukan sinergi dengan melakukan aksi dan langkah strategis dari berbagai pemangku kepentingan perekonomian di Banten. Baik pemerintah, akademis, dunia usaha industri, legislatif, dan media," katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Biro Ekbang Setda Provinsi Banten Mahdani mengatakan, Banten Ekonomic Outlook 2017 untuk melakukan kajian terhadap kinerja dan kondisi ekonomi serta bisnis Banten.
"Tujuan kegiatan ini untuk memberikan proyeksi ekonomi Banten 2017 dan tantangan isu strategis ekonomi yang akan dihadapi," katanya.(MC.Prov.Banten/Eyv)