:
Oleh Prov. Banten, Selasa, 22 November 2016 | 18:42 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 464
Tangerang, InfoPublik - Sebagaimana kota-kota besar lain di dunia, Kota Tangerang pun saat ini sedang menghadapi persoalan sampah yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas masyarakatnya, kurang lebih 1000 ton sampah perhari dihasilkan oleh masyarakat Kota Tangerang. Hal itu mengharuskan Pemkot Tangerang untuk berfikir kreatif guna mengelola timbunan sampah yang jumlahnya bisa makin bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Akhlakul Karimah.
Dimulai dari pengerahan armada kebersihan dan petugas kebersihan yang setiap hari harus mengangkut dan membersihkan jalan dan trotoar se-Kota Tangerang, belum lagi optimalisasi peran masyarakat lewat peguyuban dan komunitas peduli sampah untuk melakukan pengelolaan sampah di lingkungannya masing-masing, dan juga sosialisasi program 3 R (Reduce, Recycle, dan Re-use) di masyarakat serta program Adiwiyata yang bertujuan untuk mengenalkan konsep cinta lingkungan sedini mungkin melalui penerapan kurikulum berbasis lingkungan di hampir semua sekolah di Kota Tangerang, termasuk penerapan teknologi terkait pengelolaan sampah baik itu lewat firolisis maupun pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang masih dalam proses pengerjaan.
Dan pada Senin (21/11), Pemko Tangerang kembali menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya di bidang pengelolaan sampah dengan pengerahan dua armada mobil penyapu jalanan otomatis (sweeper) yang beroperasi di jalanan protokol di Kota Tangerang.
Mobil yang diklaim lebih efisien dibanding 10 tenaga penyapu biasa tersebut dijadwalkan beroperasi pada bulan Desember nanti.“Ini bari uji coba mungkin awal Desember bisa beroperasi karena butuh pelatihan juga buat sopirnya,” Ujar Wali Kota Arief R. Wismansyah sesaat setelah menyaksikan demo penggunaan mobil sweeper tersebut.
“Ini program teman-teman Dinas Kebersihan dan Pertamanan rencananya untuk jalan-jalan protokol terutama media jalan kita akan menggunakan mesin sweeper ini. Karena cukup rawan tuh median jalan tersebut, karena kalau penyapu biasa dikhawatirkan cukup rawan apalagi dengan kondisi kendaraan yang padat,” terangnya.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa kedepan tidak menutup kemungkinan bagi pemkot untuk menambah jumlah mobil sweeper yang ada saat ini, mengingat urgentnya persoalan penanganan sampah dan kebersihan di Kota Tangerang.
“Kalau lebih efektif kenapa enggak ? bisa ditambah, karena penanganan masalah kebersihan butuh alat-alat berat seperti ekskavator, dosser dan lain-lain, termasuk ini,” Jelasnya.(MC.Prov.Banten/Eyv)