Gereja Protestan Maluku Siap Menangkal Ancaman Isu Global

:


Oleh MC Gereja Protestan Maluku, Kamis, 24 November 2016 | 22:25 WIB - Redaktur: Tobari - 683


Ambon, InfoPublik - Gereja Protestan Maluku (GPM) sebagai Gereja orang basudara [bersaudara] yang berdiri sejak 6 September tahun 1935, telah melayani pedalaman pada wilayah terpencil di Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

GPM akan tetap konsisten pada misinya untuk melayani pada wilayah-wilayah batas, maka GPM akan melepaskan para pendeta baru sebanyak 46 orang.

Gelombang kedua telah mengikuti pembekalan yang diadakan oleh Sinode GPM. Kali ini mereka dibekali oleh Pangdam XVI Pattimura. Berbeda dengan tahun kemarin pemberian materinya tentang bela negara, maka tahun ini Pangdam XVI Pattimura memberikan materi tentang Ancaman Isu Global.

Menyimak perkembangan Dunia melalui berbagai media termasuk media sosial (online) menguras logika untuk segera berpikir, dan menganalisis menyangkut isu global yang berkembang subur sekarang ini.

Panglima Daerah Militer XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Munardo melakukan pertemuan atau dialog bersama para tokoh-tokoh agama, pemuda, dan masyarakat untuk memberikan informasi serta pengetahuan yang mencerahkan agar tanggap menghadapi ancaman terbesar yang diprediksikan akan tiba di Indonesia.

Sosialisasi ancaman isu global ini berlangsung di Baileo Slamet Riyadi, Makorem 151/Binaya, Kamis (17/11).

Sosialisasi Ancaman Isu Global dihadiri oleh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov Maluku Fesal Musaad, S.Pd, M.Pd sekaligus bertindak sebagai moderator, Kapolda Maluku Brigjen Pol Ilham Salahuddin, Ketua MUI Prov. Maluku Drs. Idrus Toekan

Selain itu, juga Rektor IAIN Ambon Dr. Hazbollah Toisutta, M.Ag, Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon Pdt.Dr. Cornelis Adolf Alyona, M.Th, Ketua Sinode GPM, Pdt. Drs. A. J. S. Werinusa,M.Si, Uskup Diosis Ambioina, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Prov. Maluku I Wayan Sutapa, dan Ketua Perwakilan Umat Budha (Walubi) Maluku Wilhemus Jewerissa.

Pangdam XVI Pattimura mengatakan bahwa Minyak menjadi corong persaingan global, jika menyimak tentang teori minyak bumi mengatakan, produktivitas minyak bumi mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan krisis ekonomi, depresi ekonomi yang dapat melahirkan kejahatan ekonomi serta hancurnya tatanan masyarakat.

Selain itu, peta konflik dunia di tahun 2013, 70% konflik diakibatkan latar belakang energi. “Dalam setahun Libya mengantongi 1.250.000 barrel per hari, 600.000 barel per hari dikantongi Messir, Irak 3.200.000 barel per hari, Kuwait 3.200.000 barrel perhari, Suriah 153.000 perhari, Yaman 133.000 barrel per hari, Kongo 2.000.000 barrel per hari, Sudan mengantongi 200.000 per hari, Nigeria 2.400.000 per hari, dan Ukraina 10.000.000 barrel perhari,” ucap  Munardo dalam paparannya.

Pangdam Munardo juga mengingatkan kita tentang letak blog Masella di Pulau Masela Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) sangat berdekatan dengan Pulau Darwin di Australia. Saat ini kapal Amerika Serikat telah berlabuh di Darwin. Hati-hati, ini ancaman yang perlu kita waspadai bersama.

“Dengan demikian, Ekonomi menjadi faktor perhatian kami. Khusus di Maluku masyarakatnya belum mencapai kesejahteraan yang memadai masih terdapat kemiskinan 19% dan pengangguran terbuka 10% di wilayah Maluku yang kaya dengan sumber daya alam,” katanya menambahkan.

Sementara Kapolda Maluku Brigjen. Pol. Ilham Salahudin  mengatakan menanggapi Ancaman Isu Global yang telah dikatakan oleh Pangdam XVI Pattimura, maka baginya basis pertahanan yang terbaik adalah menjadikan rakyat yang sejahtera.

Polisi bertugas menjaga, melindungi, mengayomi, melayani masyarakat. Upaya menjaga kestabilan NKRI Polri bekerja dengan satu tuntunan moral Polri bekerja dengan standar operasi Polri selalu melakukan sinergisitas dengan TNI.

Kebijakan Panglima dan Presiden adalah Menjaga Kebinekaan, menjaga perbedaan karena yang berbeda akan bersatu karena dia berbeda, ia memberikan analogi tentang suami istri dapat bersatu karena mereka berbeda, kalau mereka sama maka untuk menjadi satu ada hal yang harus dipikirkan lagi.

“Saya mengajak kita untuk berdamai selalu, kita berdamai dengan hati kita,” kata Kapolda Maluku Brigjen. Pol. Ilham Salahudin, menegaskan. (MC GPM /toeb)