Kecamatan Menes Diproyeksi Jadi Pusat Kebudayaan Pandeglang

:


Oleh Prov. Banten, Selasa, 15 November 2016 | 18:24 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Pandeglang, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Pandeglang memproyeksikan Kecamatan Menes sebagai pusat kebudayaan Pandeglang. Hal itu karena Menes memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, penunjukan Menes sebagai pusat kebudayaan saat ini sedang dibahas.

“Kecamatan Menes akan dijadikan sebagai pusat kebudayaan karena memang nilai kebudayaannya di daerah tersebut sangat tinggi. Itu bisa dilihat dari kondisi sosial masyarakat dan rekam jejak masa lampau di kecamatan itu,” kata Bupati Irna usai acara penetapan Kewedanaan Menes menjadi Balai Budaya, Jum’at (11/11) malam.

Pemanfaatan gedung Kewedanaan Menes merupakan bentuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya memaknai nilai sejarah dan budaya pada bangunan tersebut. Irna berharap, ke depan Menes menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.

“Mudah-mudahan itu bisa bermanfaat bagi masyarakat. Saya meminta warga untuk menjaga bangunan bersejarah yang ada itu,” ujarnya.

Irna mengajak masyarakat agar mengembangkan wilayahnya masing-masing sehingga bisa menjadi tempat destinasi wisata. Itu lantaran Pandeglang merupakan salah satu daerah di Banten yang memiliki rekam jejak sejarah dan kebudayaan yang terkenal.

Tanpa adanya kerjasama dengan masyarakat, Pemkab tidak akan bisa berbuat banyak. “Kemarin juga ada masyarakat Kecamatan Labuan memberitahu saya, mereka sudah mengembangkan hal yang sama seperti ini. Saya sangat bangga, anak muda itu memang harusnya seperti ini. Lebih baik gunakan hari-harinya dengan hal yang positif,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Pandeglang Erin Fabiana mengaku bangga terhadap proyeksi Menes sebagai pusat budaya. Sebagai warga Menes, katanya, penetapan gedung kewedanaan menjadi balai budaya sangat memotivasi. Soalnya, mampu mengenalkan Kecamatan Menes kepada orang banyak.

“Kami, DPRD Kabupaten Pandeglang, juga sebelumnya sudah menetapkan Menes ini sebagai wisata heritage (warisan budaya) dan pusat pendidikan di Pandeglang,” katanya.

Kata Erin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait kebijakan tersebut, di antaranya sarana prasarana kewedanaan yang harus lebih dilengkapi.

“Kalau Kewedanaan Menes sudah ditetapkan sebagai balai budaya, kondisi sekitar juga harus diperhatikan seperti Alun-alun Menes yang saat ini kondisinya kurang representatif,” kata Erin. (MC Banten/toeb)