Tiongkok dan Korea Bidik Kabupaten Lebak Untuk Investasi Pertambangan

:


Oleh Prov. Banten, Selasa, 15 November 2016 | 10:55 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Rangkasbitung, InfoPublik - Investor dari Tiongkok dan Korea Selatan melirik Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk menggarap bidang usaha pertambangan karena dukungan bahan baku di daerah itu yang cukup melimpah.

"Kami memperkirakan rencana nilai investasi penanaman modal asing (PMA) itu sekitar Rp8,5 triliun atau US$658.767.300," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Muktar Mulia Hasibuan, di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (14/11).

Kebanyakan investasi dari negeri Tiongkok dan Korsel itu menggarap produk pertambangan dengan memproduksi semen. Potensi produk pertambangan itu terdapat jenis logam dan non logam, sehingga cocok untuk bahan baku industri pabrik semen, keramik, bangunan dan lainnya.

Kekayaan jenis logam itu mulai batu zionet, betonit, emas, tembaga, perak, galena dan batu gamping. Selain itu, juga jenis nonmigas antara lain batu sempur, kapur, pasir kuarsa, dan golongan batubara.

Karena itu, PT Cemendo Gemilang merupakan perusahaan dari Tiongkok kini sudah produksi semen merah putih. "Kami memberikan kemudahan proses perizinan bagi investasi PMA itu dengan tidak mempersulit, karena sudah menjadi komitmen pemerintah daerah," ujarnya.

Menurut Muktar, investasi pertambangan di Kabupaten Lebak mengalami kemajuan di antaranya bidang usaha batubara, pasir kuarsa dan batu galena di Kecamatan Rangkasbitung, Cimarga, Bayah, Cipanas, Cibeber, Cilograng, Banjarsari dan Panggarangan.

Produksi pertambangan batubara dan pasir kuarsa dipasok ke Tangerang, Jakarta dan Bandung. Sementara batu galena dijadikan bahan baku industri keramik dan cat dipasok ke Tangerang dan Bekasi.

"Kami yakin investasi PMA ini tentu mendongkrak pendapatan ekonomi warga juga menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal," katanya.

Muktar mengatakan, tingginya  minat investasi di Kabupaten Lebak terkait membaiknya sarana infrastruktur jalan. Selain itu, juga kebijakan pemerintah daerah menggenjot investor melalui kemudahan-kemudahan proses perizinan.

Sebab, investor secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan berpartisipasi untuk menanggulangi kemiskinan. "Kami berharap kehadiran investasi itu dapat mendukung percepatan pembangunan daerah," katanya. (MC Prov Banten/toeb)