BLHD Kota Serang Bentuk Bank Sampah di 7 Kelurahan

:


Oleh Prov. Banten, Rabu, 9 November 2016 | 14:55 WIB - Redaktur: Tobari - 765


Serang, InfoPublik – Pengelolaan sampah di Kota Serang dirasa perlu lebih ditingkatkan dengan cara pembentukan bank sampah di setiap kelurahan, sebab sampah yang ada di TPA Cilowong belum diolah dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

“Pengelolaan sampah tersebut dimaksudkan untuk kebersihan, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dalam rangka menangani kemiskinan,” kata Kepala BLH Kota Serang Safrudin di sela-sela rakor percepatan penanggulangan kemiskinan daerah 2016 dan sosialisasi sistem basis data terpadu (Madani sinangkis) di salah satu hotel di Kota Serang, Selasa (8/11).

Terutama kita akan bentuk bank sampah di kelurahan-kelurahan yang diprioritaskan Pemkot, di antaranya pada Kecamatan Kasemen yaitu Banten, Kasunyatan, Warung Jaud, Kilasah, Sawah Luhur, Bendung dan Kecamatan Serang yaitu kelurahan Unyur.

Syafrudin menjelaskan, ke depan Pemerintah Kota Serang khususnya Badan Lingkungan Hidup akan terus mensosialisasikan dan mendorong pada masyarakat untuk mampu memanfaatkan sampah jadi nilai ekonomis, yang mampu mengurangi kemiskinan yang ada di Kota Serang.

BLHD Kota Serang sekarang ini baru membentuk sembilan bank sampah. “Tahun 2017 diharapkan ada penambahan Bank Sampah, untuk itu ke depan ada penambahan anggaran untuk mewujudkan itu, sebab saat ini anggaran di BLHD kecil,” ujarnya.

Kemudian, kegiatan jasa pengelolaan sampah memiliki kaitan yang sangat erat dengan kegiatan usaha oleh karena itu diharapkan semua kegiatan usaha yang ada di Kota Serang dapat mengelola sampah dengan baik. Sehingga tidak menimbulkan timbunan sampah yang dapat merusak lingkungan.

“BLHD Kota Serang ke depan akan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Serang untuk memasarkan hasil kerajinan dari sampah sebagai cenderamata, ” tambahnya.

Sekarang ini kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan sampah mulai merebak di berbagai daerah terutama di perkotaan seperti usaha lapak rongsokan, jasa pengelolaan sampah, jasa pengelolaan limbah dan bank-bank sampah.

Bahkan dari kegiatan bank sampah muncul usaha ekonomi kreatif seperti mendaur ulang sampah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Selama ini masyarakat belum memanfaatkan sampah secara baik. Salah satu contohnya, banyak warga masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan dan belum mampu memilah-milah sampah antara sampah organik dan non organik.

“Saya mengharapkan dan mengajak kepada masyarakat Kota Serang untuk bersama-sama memanfaatkan sampah ini dengan baik, sehingga mampu menangani kemiskinan yang ada di Kota Serang,” kata dia. (MC Banten/toeb)