:
Oleh Prov. Banten, Senin, 24 Oktober 2016 | 10:03 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 499
Serang, InfoPublik - Presiden Joko Widodo resmi membuka perhelatan Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) VII 2016 dan Peringatan Hari Santri Nasional di Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang.
Pembukaan Pospenas ditandai dengan pemukulan bedug oleh Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Syarifudin, Menteri Olah Raga Imam Nachrowi dan Gubernur Banten.
Nampak juga dipanggung kehormatan para perwakilan Kepala Daerah se-banten, Kanwil Kemenag Se-Indonesia, Ketum PPP Romahurmuzi, Sekda Banten Ranta Suharta, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan tamu undangan lainnya.
Pembukaan Pospenas VII berlangsung meriah, diawali pembacaan Shalawat Badar dari ratusan, penampilan Marching Band Gita Surosowan, defile kontingen Pospenas dari 32 provinsi, atraksi Rampak Bedug dan penampilan tarian kolosal dari ratusan pelajar dan santri di Banten yang bertajuk ‘Rembulam di Bumi Santri Surosowan’ yang memukau dan menghibur ribuan penonton yang hadir di stadion kebanggan warga Kota Serang tersebut. Banyak warga mendokumentasikan atraksi itu dengan kamera ponsel.
Tak sedikit para penonton juga nekat naik ke tempat yang lebih tinggi demi menghasilkan gambar yang bagus dan menarik.Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga diberikan mushaf Alquran dari Menag yang ditulis oleh para santri. Mushaf tersebut nantinya akan disimpan di Museum Santri Nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyinggung latar belakang penetapan Hari Santri Nasional yang puncak perayaannya dibarengi dengan event Pospenas. Penetapan Hari Santri Nasional, kata Jokowi dilatarbelakangi oleh revolusi jihad yang digaungkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1945.
“Malam ini saya mengajak untuk menemukan kembali api semangat yang berkobar pada 71 tahun yang lalu ketika Kiai Haji Hasyim Asy’ari menggelorakam revolusi jihad untuk kemerdekaan Indonesia,” ujar Presiden Jokowi, Sabtu (22/10) malam.
Menurut Jokowi, setelah 71 tahun ini api semangat jihad tersebut tidak boleh padam dalam diri santri. Namun harus terus hidup di dalam diri santri untuk berjuang mengisi kemerdekaan Indonesia. “Kekuatan kita sebagai bangsa sesungguhnya adalah semangat jihad, semangat kebangsaan yang diwariskan oleh para pahlawan kita. Saya yakin dengan semangat itu kita optimis untuk menghadapi segala tantangan untuk menjadi bangsa pemenang,” ucap Jokowi.
Peringatan Hari Santri Nasional yang pertama tahun ini menurut Jokowi diperingati oleh seluruh santri se-Indonesia. “Di pondok-pondok seluruh Indonesia, para santri merayakan hari besar ini. Saya ucapkan selamat Hari Santri Nasional untuk para santri,” ujarnya.
Presiden berharap Pospenas melahirkan santri-santri berprestasi. Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing."Itulah jihad kebangsaan untuk menjadi bangsa yang tangguh. Saya yakin kita akan semakin optimis untuk jadi bangsa pemenang," kata Jokowi.
Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, pelaksanaan Pospenas bertepatan dengan hari Santri Nasional ini untuk menunjukkan bahwa santri tidak hanya mampu mengaji namun mempunyai kompetensi lain yang bisa memberikan kontribusi bagi negara. "Para santri diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi negara. Saya ucapkan kepada seluruh santri, selamat bertanding," ujar Gubernur.
Gubernur Banten Rano merasa bangga dan menjadi sebuah kehormatan bagi masyarakat Banten karena dipercaya sebagai tuan rumah Pospenas VII. “Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah pusat karena Banten dipercaya sebagai tuan rumah dan kepercayaan ini akan kami pegang dan jaga agar penyelenggaran Pospenas berjalan baik,” ungkapnya.Gubernur berharap, Pospenas ini dapat meningkatkan kepekaan dan meningkatkan rasa sosial para santri.
“Di Hari Santri ini, menunjukkan bahwa santri tak hanya pandai di bidang agama, namun bidang olahraga. Semoga Pospenas akan memberikan kontribusi berharga bagi kesehatan jasmani dan rohani, sesuai dengan revolusi mental yang digagas Presiden. Mari kita menjadi tuan rumah yang baik dengan ketulusan. Terima kasih atas semua pihak sehingga acara dapat terselenggara dengan baik,” ungkap Gubernur.
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, baru kali ini dirinya merasakan hari besar nasional diselenggarakan dengan gegap gempita. "Baru ini hari saya rasakan, hari besar nasional, selain hari kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secata gegap gempita oleh segenap masyarakat, ini luar biasa," ujar Lukman.
Peringatan hari santri, lanjut Lukman, sejatinya memperjuangkan nilai-nilai ke-Islaman dan jati diri ke-Indonesiaan. Karena itu, dalam memperingati hari santri seyogyanya dijadikan momentum untuk meningkatkan semangat Ke-Indonesiaan dengan ruh Ke-Islaman.
“Pospenas sendiri diadakan sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam pengembangan olahraga dan kesenian di pesantren. Dari Pospenas ini diharapkan lahir atlit dan seniman dari kalangan santri. "Atlit dan seniman yang berpreatasi dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran," ujarnya Menag.(MC.Prov.Banten/Eyv)