Pemkab Pandeglang Serius Menuju Smart City

:


Oleh Prov. Banten, Rabu, 12 Oktober 2016 | 16:57 WIB - Redaktur: Tobari - 899


Pandeglang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Pandeglang cukup serius menerapkan sejumlah aplikasi untuk menuju daerah smart city. Pandeglang memang akan menerapkan hasil kerjasama tentang smart city yang dilakukan bersama Walikota Bandung, termasuk Bandung Command Center (BCC).

Setidaknya, ini dibuktikan dengan datangnya sejumlah kepala SKPD ke Balaikota Bandung, Jum’at  (7/10), untuk mengetahui  dan mempelajari secara langsung sejumlah aplikasi yang sukses membuat Kota Bandung maju.

Kedatangan beberapa SKPD ini pun sebagai tindak lanjut atau menajamkan hasil MoU antara bupati Pandeglang Irna Narulita dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil soal program smart city atau kota pintar, belum lama ini.

Kunjungan juga dihadiri anggota Komisi III DPRD Pandeglang Hadi Mawardi dan diikuti oleh Asda Pemkesra Ida Novaida, Kepala Inspektorat, Kepala Dinas Kominfo Yahya Gunawan, Kepala Dinas Ciptakarya Penataan Ruang dan Kebersihan Anwari Husnira, Kepala Binamarga dan SDA Syarif Hidayat.

Serta. Kepala Dinkes Indah Dinarsiasih, Direktur RSUD dr Asmani, Kepala BPMPD Ramadani, Kepala Diskoperindagpas Olis Solihin, Kepala BPBD Doni Hermawan, dan beberapa pejabat terkait dalam program smart city.

Di Balaikota Bandung, rombongan diterima Asisten Administrasi Umum Evi Saepani Saleha dan staf ahli bidang IT, Aos. Dalam kesempatan itu,  Asda Pemkesra Pemkab Pandeglang  Ida Novaida mengatakan, kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti hasil MoU antara Bupati Irna Narulita dengan Walikota Bandung Ridwal Kamil.

Pandeglang memang akan menerapkan hasil kerjasama tentang smart city yang dilakukan bersama Walikota Bandung, termasuk Bandung Command Center (BCC).

“Ini sesuai visi dan misi Bupati Pandeglang mewujudkan taman tematik di kota badak Pandeglang dengan berbagai sarana dan prasarana termasuk aplikasi yang akan kami dapatkan dari Bandung," kata Ida.

Terkait dengan hal ini, anggota DPRD Pandeglang Hadi Mawardi, mengatakan, program smart city akan sangat mendukung pencapaian visi misi bupati. Beberapa aplikasi yang ada di Kota Bandung sudah bisa diaplikasikan di Pandeglang.

Namun demikian, Hadi menyarankan agar pengadopsian aplikasi ini bertahap atau disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. 

"Pembangun smart city di Kota Bandung biayanya mencapai Rp30 miliar. Ini sesuai bagi Bandung yang PAD nya besar. Namun untuk Pandeglang tidak perlu semuanya diterapkan dan harus memilih yang prioritas. Tujuannya agar tidak mengganggu segmen lainnya," kata Hadi.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Kota Bandung Evi Saepani Saleha mengatakan, program smart city ini merupakan bukti dari realisasi janji politik walikota Bandung. Program ini dilaksanakan pada periode kedua tahun 2014.

“Smart city juga bagian dari setragi pemerintahan Ridwan Kamil, yaitu Inovasi, desentralisasi dan kolaborasi,” katanya. 

Setrategi desentralisasi itu yakni  melimpaahkan sebagian wewenang ke wilayah. Jadi wilayah diberikan wewenang untuk mengelola program. Sedangkan program inovasi yakni  menjadikan Bandung sebagai smart city dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam bentuk CSR dari perusahaan swasta.

Staf Ahli bidang IT Walikota Bandung Aos mengatakan, Bandung command centre (BCC) berfungsi sebagai manajemen data wilayah kota, Sehingga BCC tidak terbuka untuk umum, namun ada beberapa yang bisa diakses kalangan tertentu.

BCC juga memasang CCTV, di setiap jalur kota. Saat ini di Kota Bandung ada 354 aplikasi, jumlah ini masih jauh dibanding Singapura sudah ada 1.000 lebih aplikasi. (MC Prov Banten/toeb)

Namun untuk setiap kecamatan di Kota Bandung sudah ada command center. Bahkan sekarang sudah ada sekitar 830 titik CCTV. “Dampak program ini telah menjadikan Bandung menjadi hari-hari tematik. Misalnya pada hari Senin Ada gerakan pungut sampah, Untuk Selesa  seluruh karyawati  diimbau untuk tidak merokok. 

Termasuk membiasakan bahasa sunda, pakaian pangsi mirip orang baduy. Pemkot pada Jumat gunakan sepeda ke kantor , terus ada sabtu ngangkot,  dan  malam minggu  berkuliner. Ini sudah ada sekitar 6000 sambungan wifi dan ini memberikan manfaat bagi pelayanan publik.