Ngudarasa Bangun Kulonprogo

:


Oleh MC Kabupaten Kulonprogo, Selasa, 9 Agustus 2016 | 10:29 WIB - Redaktur: Tobari - 362


Wates, InfoPublik - Refleksi lima tahun di bawah kepemimpinan Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) dan Wakil Bupati Kulonprogo Drs.H.Sutedjo, Sekretaris Daerah Kabupaten Kulonprogo Ir.RM.Astungkoro,Mhum, menggelar acara Ngudarasa Bangun Desa.

Acara yang berlangsung di Gedung Kaca, Wates, ,Senin (8/8) ini, selain dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, AsdaI,Asda II, Asda III, juga dihadiri pejabat eselon IV seluruh SKPD di jajaran Pemkab Kulonprogo sebanyak 470 orang PNS.

Acara sengaja digelar dengan suasana santai, selain semua duduk lesehan, Sekda Kulonprogo beserta Bupati juga menyampaikan dengan santai, penuh keakraban dan banyak canda meskipun kadang membahas masalah penting. 

Sekda menyampaikan sengaja menggelar acara Ngudarasa Bangun Kulonprogo beserta seluruh eselon IV ini karena selain juga sebagai refleksi apa yang sudah dilakukan selama lima tahun ini, juga ingin mendengar masukan dari para pejabat eselon IV, terkait berbagai masalah yang dihadapi selama lima tahun ini.

“Boleh tanya apa saja kepada Bupati, Wakil Bupati, kekurangan apa saja, kejelekan apa, ingin beri masukan apa. Kalau kebaikannya kita sudah tahu semua,” kata Ir.RM.Astungkoro,MHum dengan senyum. 

Ia  menyampaikan sengaja mengumpulkan seluruh eselon IV, karena para pejabat eselon IV ini selain sebagai ujung tombak kebijakan di lapangan, di tahun-tahun kedepan atau nantinya akan meneruskan mengelola Kabupaten Kulonprogo kedepan, apabila para senior sudah pensiun. Dan diharapkan dapat mengelola Kulonprogo secara profesional.

“Bapak ibu (eselon IV) ini yang nanti akan mengelola Kulonprogo. Kedepan tidak gampang, tidak mudah. Jika tidak mau mengubah  diri, jangan harap akan mengalami perubahan. Hilangkan yang tidak profesional. Kedepan kami ingin mengangkat Kulonprogo profesional,” kata RM.Astungkoro.

Menjelang akhir masa Jabatan Bupati dan Wakil Bupati, yang tinggal 16 hari lagi, Sekda secara pribadi menyampaikan merasa kehilangan. 

Saat sesi tanya jawab, para pejabat eselon IV antusias mengajukan berbagai pertanyaan dan masukan kepada Bupati, tidak hanya seputar permasalahan di kedinasan tapi juga berbagai berbagai permasalahan pembangunan di lapangan. Beberapa pejabat pun menyampaikan atau berharap Bupati/Wakil Bupati masih memimpin Kulonprogo lagi. 

Sri Widodo dari Bagian Umum Setda yang menanyakan langkah penetapan Kliripan sebagai geoheritage, Untung Sugiyanto dari Dinsosnakertrans yang mengharapkan peningkatan peran APBD terhadap LPK, BLK. Boiran dari Disparpora mengharapkan didatangkan pelatih bersertifikat  dan 35 cabor bisa dikelola sesuai kemampuan daerah.

Isnanto dari Puskesmas Galur II mengharapkan dibangunnya ikon Kota Wates dan rest area untuk wisatawan di Kota Wates. Suryantoro dari Dinsosnakertrans menyampaikan terkait abrasi di pantai yang perlu penanganan, dan perlunya perubahan SOTK PAUD Dikdas yang tugasnya banyak agar ditingkatkan menjadi eselon III agar pekerjaan lebih efektif. Dan para GTT PTT yang perlu diperhatikan.

Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) dalam tanggapannya menyampaikan, selama 5 tahun menjabat Bupati bersama Wakil Bupati tentu banyak hal-hal yang kurang berkenan baik disengaja maupun tidak, untuk itu mohon maaf  lahir dan batin.

Ia juga menyampaikan terimakasih sudah didukung program dan kebijakan selama ini. Eselon IV sebagai ujung tombak dan sapu kawat sangat berarti, karena ibarat Pimpinan sebagai kapal, maka para pejabat eselon IV bagian airnya, yang memaknai sebuat kapal.

Terkait jabatan Bupati periode mendatang, dokter Hasto menyampaikan bahwa dirinya tidak ambisius. “Jika diamanahi saya katakan Bismillah, jika tidak didukung saya ucapkan Alhamdulillah, karena saya tetap masih PNS juga punya pekerjaan,“ katanya. 

Ia menyampaikan perlunya kebersamaan dan kekompakan dalam membangun, tidak perlu saling menyalahkan antar SKPD, sehingga spirit internal menjadi lebih baik.

Untuk mencapai kesejahteraan di Kulonprogo jangan hanya mengandalkan sumber daya alam yang ada. Dan perlu membangun berbasis budaya, dan pendidikan sehingga Kulonprogo membentuk Dinas Kebudayaan dan sudah kerjasama dengan UGM untuk membangun sekolah vokasi di Kulonprogo.  

Terkait program Bedah Rumah  bagi Bupati Hasto yang paling penting bukan bedah rumahnya tapi gotong royong kebersamaannya. Sehingga menjadi revolusi mental bukan untuk pencitraan .

Kalau niatnya dipilih lagi itu godaan setan, yang bisa menghilangkan niat. Dan kalau niatnya tidak lurus tidak akan dapat apa-apa. 

Sementara terkait GTT PTT, Pemkab juga memperhatikan dan berusaha menaikan kesejahteraan, termasuk operator di sekolah akan dinaikkan kesejahteraan. 

Menjelang berakhirnya masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati, periode 2011-2016 ini dokter Hasto meminta restu kepada semua yang hadir agar diberikan khusnul khotimah dalam mengemban amanah ini. (MC Kulonprogo/toeb)