:
Oleh Sesmon TB. Butarbutar, Sabtu, 30 Juli 2016 | 14:39 WIB - Redaktur: Tobari - 744
Balige, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menargetkan dalam bulan Agustus tahun ini, Danau Toba yang berada di wilayahnya bersih dari keramba apung. Hal itu dimaksudkan untuk mewujudkan Danau Toba sebagai 'Aek Natio' (Air Danau Jernih).
"Sehingga target kita, tahun depan daerah kita ini zerro keramba. Benar-benar bersih keramba. Untuk itu, bulan Agustus, sudah kita mulai aksi," kata Kadis Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tobasa Joni Hutajulu SP, saat dimintai tanggapannya terkait pembersihan Danau Toba, Jum’at (29/7).
Saat ini pihaknya sedang membuat program pembersihan keramba yang dapat mencemari air Danau Toba di daerah tersebut. Diharapkan proses pembersihan keramba tidak menuai masalah baru dan dianggap merugikan petani keramba apung, sehingga perlu mencari solusi yang baik.
"Kita harus akui bahwa beberapa warga ada yang bergantung pada penghasilan keramba apung, sehingga jangan sampai dengan membersihkan keramba justru memutus mata pencaharian mereka. Untuk itu, kita akan berikan solusi," katanya.
Menurutnya, ada beberapa opsi solusi yang direncanakan untuk pengalihan keramba apung. Seperti pengalihan peternakan ikan dari Danau ke Darat (kolam ikan), ganti rugi, atau pembukaan lahan pertanian baru.
"Jadi pembersihan keramba ini kita coba secara perlahan melalui pendekatan-pendekatan atau sosialisasi. Kemudian kita tawarkan beberapa solusi, sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan," paparnya.
Dijelaskan, data terakhir yang dikumpulkan, keramba apung di daerah Kabupaten Tobasa mencapai sekitar 500 unit. Di beberapa tempat, khususnya di sekitar kawasan wisata sudah mulai berkurang.
"Kita targetkan, awal bulan depan kita akan coba data ulang dengan menyisisir pinggiran Danau Toba untuk mendata secara akurat. Lalu kita lakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat," katanya.
Kepada masyarakat, kita coba sampaikan bahwa Danau Toba akan kita wujudkan sebagai kawasan yang tangguh mendukung pariwisata. Sehingga kawasan itu perlu bersih, sehat dan seharusnya ditata dengan baik. Oleh karena itu, harus bersih dari pencemaran, termasuk keramba apung yang merusak dan mencemari air Danau Toba.
“Bagaimana kita mewujudkan Danau Toba sebagai aek natio, atau dalam filosofinya, air kehidupan yang dapat dimanfaatkan semua orang, terlebih kita yang berada di Tobasa ini," paparnya.
Disinggung terkait keberadaan keramba raksasa PT Aqua Farm, katanya, hal tersebut bukan wewenang Pemerintah Kabupaten Tobasa, namun wewenang pemerintah pusat. "Aqua farm, kewenangannya di Pusat itu, lokasinya saja yang di kabupaten. Dia itu, Penanaman modal asing, itu di atur oleh pusat," katanya. (bidangkominfo/stb/ft/toeb)