:
Oleh MC Kab Tanah Datar, Selasa, 19 Juli 2016 | 11:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 421
Tanah Datar, InfoPublik - Sebanyak 16 orang penghulu di Kenagarian Parambahan Kecamatan V Kaum Dilewakan Gala Sako oleh Ketua KAN Parambahan Sy Dt Bijo Dirajo, di Halaman Masjid Ubudiyah Parambahan, Sabtu, (16/7).
Turut menyaksikan prosesi malewakan gala sako dan pati ambalau ini Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Wabup Zuldafri Darma, Ketua DPRD Anton Yondra, Ketua LKAAM Irsal Veri Idrus Dt Lelo Sampono, Wakil Ketua TP PKK Retri Zuldafri, Pemuka Masyarakat dan Perantau Parambahan.
Prosesi diawali dengan arak-arakan penghulu, bundo kanduang, tuengku, galamudo dan handai taulan dari depan Kantor KAN Parambahan dan berakhir di halaman Masjid Ubudiyah, berarak mengelilingi kampung memberitahu kepada masyarakat setempat, 16 penghulu baru akan menyandang amanah pemimpin di kaumnya.
Ketua KAN Sy Dt Bijo Dirajo dalam penyampaiannya, berdasarkan musyawarah Kerapatan Adat Adat Nagari (KAN) Parambahan yang dituangkan ke dalam Keputusan KAN Parambahan No. 03/SK/KAN-PRB/V-2016 tanggal 13 Juli 2016 menetapkan 16 orang penghulu untuk dilewakan gala sako dan diambil sumpahnya.
Sy. Dt Bijo Dirajo tambahkan kegiatan batagak pangulu pada hakikatnya untuk penataan kemasyarakatan dan pelestarian adat sesuai adat salingka nagari yang telah berlaku turun temurun dalam masyarakat Nagari Parambahan.
Ketua LKAAM IVI Dt. Lelo Sampono mendukung langkah batagak pangulu ini. Kegiatan yang sakral dan bernilai budaya tinggi ini bisa membantu tugas pemerintah dalam bidang kemasyarakatan. "Denganmambangkik gala yang selama ini talipek, tabanam, atau tagantuang, selain melahirkan kembali pemimpin kaum juga berarti turut meringankan tugas pemerintah menyelesaikan persoalan di tingkat akar rumput", terang IVI Dt. Lelo Sampono yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik.
IVI Dt. Lelo Sampono ingatkan tugas ninik mamak itu sangatlah berat karena adat yang dipakai bersandi syarak dan syarak bersandi kitabullah. Penghulu-penghulu baru agar mengulang-mengulang kaji,ditanyoan ka guru atau dibuka kitab, untuk menjadi bekal membimbing dan membina anak kemenakan menjadi lebih baik.
Ketua DPRD Anton Yondra di kesempatan itu atas nama DPRD menyampaikan ucapan selamat kepada 16 penghulu baru, menambah 11 penghulu yang sudah ada. "15 tahun yang lalu kegiatan sama di Parambahan, hari ini 16 penghulu baru dilewakan mudah-mudahan menambah kejayaan nagari Parambahan", ucapnya yang juga putra asli nagari Parambahan yang menyandang gelar sangsako Tuanku Mudo Cati Bilang Pandai.
Pemuka Masyarakat Parambahan yang juga saat ini menjabat Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengangkat alek batagak pangulu di Parambahan. "Batagak Pangulu saat ini ibarat menambah kekuatan yang sudah ada di Nagari Parambahan, ninik mamak punya peran strategis membimbing dan membina kaumnya", ucapnya.
Zuldafri melihat potensi besar yang dimiliki oleh ninik mamak baru dari berbagai latar belakang keahlian perlu terus digali seiring dengan nagari Parambahan telah ditetapkan sebagai Kawasan Pendidikan di Tanah Datar, dapat menjadi pendorong semangat ninik mamak bersama seluruh unsur masyarakat menyambut peluang yang ada di depan mata untuk semakin majunya Parambahan ke depannya.
Untuk mewujudkan semua itu perlu harmonisasi antar pemerintah nagari, pemuka masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, pemuda dan unsur lainnya. Dengan harmonisasi, ndak ado kusuik yang ndak ka salasai, demikian Zuldafri mengibaratkan.
Zuldafri juga berpesan penghulu bukan dilihat dari kopiah basiriang yang dipakainya, tapi penghulu akan dipandang sebagai ninik mamak dilihat dari tutur bahasa, tindakan, cara membimbing anak kemenakannya dan menjadi suri tauladan di tengah-tengah masyarakat.
Bupati Irdinansyah Tarmizi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungan alek gala sako di Parambahan dan menyatakan Parambahan nagari yang istimewa, dalam tiga periode kepemimpinan DPRD Tanah Datar, selalu dipimpin oleh putra terbaik Nagari Parambahan, secara berturut-turut Asrul Nurhasan, Zuldafri Darma dan Anton Yondra.
Menurut Irdinansyah, dengan bertambahnya pemangku adat baru yang menyandang gelar penghulu menunjukkan telah bertambah pemimpin informal di masyarakat yang peranannya sangat strategis. Ninik mamak menjadi penyelesai masalah-masalah di kaumnya, sehingga tidak berujung ke kepolisian atau pihak hukum. Dengan kearifan dan ilmu yang dimiliki penghulu menjadikan masyarakat hidup nyaman dan tenteram dalam nilai-nilai adat basandi syara', syara' basandi kitabullah.
16 Penghulu yang dilewakan yaitu Yogi Pratama Adilla Dt. Rajo Malano, Efiarmond Dt. Makhudum, Aprizedy. Dt. Sinaro, Edianto Dt Sondi Bosa, Delfi Hendra Dt Kondo, Hidayat Wijaya Dt Paduko Tuan, Nasrizal Djalinus Dt Bagindo Nan Panjang, Elfiandri Mudaris Dt Paduko Rajo, Haryono Dt Marajo, Yufri Dozi Dt. Monti Bosa, Roven Ditos Dt Paduko Simarajo, Hendri Dt Gindo Soik, Reno Yohendra Dt Uncang Alam, Veggi Yokri Dt. Jo Nan Bosa, Syafruddin Dt Asa Marajo, dan Ben Suhardi Dt. Tan Patiah. (MC.Tanah Datar/Eyv)