Banjir Melcem Makin Tinggi Akibat Reklamasi

:


Oleh MC Kota Batam, Rabu, 13 Juli 2016 | 19:24 WIB - Redaktur: Tobari - 602


Batam, InfoPublik - Warga Kavling Sungai Tering Kelurahan Tanjungsengkuang Kecamatan Batuampar tampak sibuk membersihkan genangan air dari dalam rumahnya, Rabu (13/6) siang, akibat banjir.

Sebagian besar rumah di lingkungan, yang dikenal dengan sebutan Melcem tersebut, kemasukan air bercampur lumpur pasca hujan deras mengguyur Kota Batam pagi harinya.

Camat Batuamupar Leo Putra mengatakan ada ribuan rumah yang terdampak. Banjir kali ini cakupannya cukup luas, mencapai tujuh RW. "Tujuh RW terdampak. Luas cakupannya. Melcem ini habis semua," kata Leo yang ditemui saat meninjau lokasi banjir.

Tokoh masyarakat, Rahmat Munte mengatakan wilayah ini memang sudah sering banjir. Namun yang kali ini cukup parah. "Di jalan saja tadi sampai sepinggang airnya," kata Rahmat.

Warga menilai banjir kali ini lebih parah karena di ujung Sungai Tering sudah tertutup tanah reklamasi. Dan hal ini sangat disesalkan warga.

"Masyarakat Sungai Tering sangat menyesalkan sekali ulah investor yang buat reklamasi tanpa memikirkan efek ke warga. Sudah beberapa kali berjumpa pihak pengembang, tapi solusi sepertinya mengambang. Dulu resapan air luas, sekarang ditutup. Saat pasang naik, air tak bisa keluar," ujarnya.

Hal ini di-amini Camat Leo. Menurutnya, arah air dari seluruh wilayah Melcem ini bermuara ke Sungai Tering. Karena bentuknya yang berupa lembah atau cekungan. Sementara di sekitar lokasi tersebut ada tiga titik reklamasi sehingga menghambat alur air ke laut.

Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum setiap tahunnya menganggarkan kegiatan normalisasi di Sungai Tering. Namun tidak banyak membantu karena kegiatan yang diperlukan adalah pembangunan kanal. 

Kebetulan di bawah ini sudah banyak kegiatan penimbunan, jadi banyak terhalang. Sekarang masyarakat minta ini dibuka. Di musrenbang juga kami sudah minta kanalisasi dari Melcem sampai sini, paling-paling 1 km.

“Tapi karena anggarannya besar, kita dorong ke Provinsi. Sampai sekarang belum terealisasi," terang Leo. (MC Batam Tika/toeb)