Blingoh Donorojo Kawasan Desa Sumber Bibit Sapi Potong

:


Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Jumat, 10 Juni 2016 | 08:13 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 811


Jepara, InfoPublik - Desa Blingoh Kecamatan Donorojo, pada awalnya sempat tersingkir dari seleksi sebagai kawasan “Sentra Peternakan Rakyat” oleh Dirjen PKH. Namun berkat keseriusan Kelompok Peternak di desa ini, akhirnya mampu mendeklarasikan diri sebagai Kawasan SPR dengan nama “SPR Mandalika”.

Bahkan kini berkembang dan dicanangkan menjadi kawasan Desa Sumber Bibit Sapi Potong. Pencanangan sebagai kawasan SPR dan Sumber Bibit Sapi Potong  ini dilakukan oleh Bupati Jepara, dalam kegiatan krida pembangunan bidang peternakan, di Halaman Kantor Desa Blingoh Kecamatan Donorojo. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Pemkab yang diwakili Dinas Pertanian dan Peternakan dengan pihak Undip selaku Pendampingan, Rabu,  (01/06).

Dalam acara yang dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Ternak Propinsi Jateng, Tim Pendampingan dari Undip serta Camat dan pejabat terkait, kelompok peternak dan tani serta tokoh masyarakat ini juga diserahkan secara simbolis alat pertanian kepada Kelompok Tani, seperti Combine atau mesin panen padi 20 buah, Conselor 17 unit serta Forcombine alat panen jagung 1 unit dan lainnya.  

Kepala Distanak Kabupaten Jepara menegaskan bahwa bantuan ini hanya diberikan kepada kelompok tani yang bisa meningkatkan produktifitas dan intensitas tanaman. Seperti peningkatkan luas atau tambah tanaman, IP, produktifitas serta serapan gabah. Sementara khusus untuk mendukung kawasan Desa sumber bibit sapi, Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan sapi indukan untuk kelompok ternak Sido Mukti Ds. Blingoh dari Dinas Kesehatan Hewan dan Ternak Propinsi Jateng.

Wasiyanto sangat berharap dengan dukungan tersebut akan segera terwujud Kawasan Desa Sumber Bibit sapi Potong di Jepara. Untuk mendukung kelancaran kegiatan, kini pihaknya menggandeng Undip untuk pendampingan. Tercatat saat ini ada tiga Desa Populasi Sapi, khususnya jenis sapi PO (Peranakan Orgole) di wilayah Jepara utara. Meliputi Ds. Ujungwatu, Banyumanis dan Blingoh. Selanjutnya ketiga Desa ini ditambah satu lagi Desa Sumanding Kec. Kembang dijadikan Sentra Peternakan Sapi. Khususnya untuk wilayah Kabupaten Jepara dan bahkan harapannya bisa berkembang seperti keberadaan Kambing PE di Purworejo.

Peluncuran Kartu “JIMAT”.

Selanjutnya untuk mendukung keberadaan dan kemajuan kelompok SPR Mandalika, Pemkab Jepara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan juga menyerahkan  “Kartu JIMAT”. Jaminan Mandiri Bantuan Untuk Ternak ini diberikan khusus kepada anggota kelompok peternak sapi PO Saja, utamanya di empat desa tersebut.

Hal ini merupakan komitmen pemerintah dalam mencukupi kebutuhan daging sapi. Utamanya untuk pengembangan sapi jenis PO yang diyakini punya berbagai keunggulan. Diantaranya tingkat beranak yang tinggi serta tahan kekeringan dengan pakan apapun.

Langkah Pemkab Jepara melalui Distanak ini mendapatkan dukungan penuh dari Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Ternak Propinsi Jateng maupun Tim Pendampingan dari Undip. Ketiganya secara sinergis akan memberikan dorongan dan bimbingan. Bupati dalam sambutan yang disampaikan Staf Ahli Bambang Slamet Raharjo sangat mendukung adanya SPR dan Kawasan Desa Sumber Bibit sapi Potong.

Hal ini merupakan kegiatan strategis dalam upaya akselerasi peternakan di Jepara. Dalam hal ini pemkab telah berupaya dan mendukung melalui SLP, Diklat, bantuan sarana prasarana, pendampingan, kuliah kelas lokal dan lainnya. Semuanya adalah untuk mewujudkan kesejahteraan peternak dan ketahanan pangan, khususnya hal ini adalah daging sapi.

Perlu diketahui di Jepara saat ini baru tersedia sekitar 48.000 ekor sapi/tahun dan untuk kambing tercatat 70.000 ekor/tahun. Sementara tingkat konsumsi daging tingkat kabupaten Jepara baru mencapai 1,8 Kg/Kapita/Tahun. Masih jauh dibawah standar nasional yang mencapai 2,56 Kg/Kapita/tahun. Untuk itu diharapkan komitmen dan peran aktif seluruh masyarakat. Hal dan penekanan yang sama juga disampaikan langsung Hariyanto Nugroho, wakil dari Kepala Dinas Kesehatan Hewan dan Ternak Propinsi Jateng serta Perwakilan Tim Pendamping dari Undip. (Humas/SB/mcJpara/eyv)