Masyarakat Diminta Jadi Polisi Bagi Dirinya Sendiri

:


Oleh MC Kabupaten Merauke, Rabu, 8 Juni 2016 | 10:54 WIB - Redaktur: Kusnadi - 345


Merauke,  InfoPublik - Masyarakat  Merauke diminta untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Artinya sebelum diamankan oleh Polisi maka   setiap pribadi  harus menjaga dirinya dari tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri terlebih orang lain.  

Permintaan itu disampaikan Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, pada dialog interaktif  terkait strategi keberlanjutan pemolisian masyarakat (Polmas) di Kabupaten Merauke,  berlangsung di studio RRI Merauke.

Selain   Bupati, hadir pula Kapolres Merauke AKBP  Taufik Irpan Awalluddin, SH, Dandim  1707/Merauke Letkol Inf. I Made Alit Yudana,  Ketua FKUB  Kabupaten Merauke Pastor Miller Senduk dan Ketua Komisi A DPRD Merauke Moses Kaibu.

Diakui Bupati Frederikus  Gebze, banyak faktor yang  membuat meningkatnya kriminalitas  di tengah masyarakat. Salah satunya adalah tingkat pengangguran yang cukup tinggi, perubahan kota  dan ketiga adalah bagaimana perilaku dan gaya.

‘’Nantinya kami akan menghidupkan  titik-titik pos yang pernah dibangun,’’ katanya.    

Dikatakan, dalam menciptakan kondisi yang aman  dan kondusif tidak hanya diserahkan kepada pihak keamanan dalam hal ini  kepolisian, namun seluruh stakeholder harus  secara bersama-sama  bagaimana menciptakan situasi dan kondisi suatu daerah menjadi kondusif.

Namun yang paling  penting,  jelas Bupati Frederikus Gebze, adalah kesadaran masyarakat yang harus tumbuh dari  setiap pribadi yang harus mengamankan dirinya sendiri. Jika   itu sudah terjadi maka daerah akan aman dan kondusif.  

‘’Jadi masyarakat yang harus mempolisikan dirinya sendiri. Jangan sampai masyarakat yang dipolisikan,’’ katanya.

Pastor  Miller Senduk  mengungkapkan, menciptakan situasi yang aman dan kondusif  di Meraukke bisa terjadi apabila  setiap umat beragama di Merauke mampu menghayati ajaran agamanya masing-masing.

‘’Karena setiap orang yang memiliki agama akan menyembah Tuhan  sesuai dengan Sila Pertama Pancasila. Dan nilai yang mulai diwartakan dalam kotbah baik di gereja, masjid, pura dan vihara pasti akan punya nilai dasar yang sama. Cinta kasih dan sebagainya. Kalau itu    sudah bisa kita hayati, yakin dan percaya kita akan berperan dalam Polmas,’’ jelasnya. (02/mc/mrk/Kus)