:
Oleh MC Provinsi Sumatera Selatan, Jumat, 29 April 2016 | 18:13 WIB - Redaktur: Tobari - 433
Palembang, InfoPublik - Untuk menanggulangi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Restorasi Gambut (TRG), di Hotel Aston Palembang, Kamis (28/4).
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, tahun lalu 700.360.563 hektare mau direstorasi berapa biayanya, padahal kebakaran lahan dan hutan ini bukan disebabkan oleh bencana alam dan gempa bumi yang harus direhabilitasi, akan tetapi kebakaran lahan dan hutan itu disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
"Bayangkan kalau dana restorasi gambut 2 juta hektare tidak perlu dikeluarkan karena gambut, maka dana itu sangat bermanfaat untuk yang lain. Jadi dengan 700.360.563 hektare di Sumsel yang biaya rehabilitasinnya luar biasa,harusnya dana ini bisa kita gunakan untuk hal lain yang jauh lebih bermanfaat," kata Alex
Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya susah payah, keluar negeri dan beberapa negara sahabat sudah membantu melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak perlu dilakukan, kalau kita tidak merusak gambut kita sendiri dan kerusakan ini pun kerusakan massif.
"Sebenarnya karhutla ini tidak perlu terjadi kalau kita memiliki kesadaran dan kepedulian yang sama," ungkap Alex Noerdin.
Sementara itu, Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama Detorasi Gambut Nasional, Budi Wardana mengatakan sebagai informasi bahwa Sumsel dalam waktu dekat akan melakukan rencana aksi oleh pihak DPR.
"Sebelumnya sudah di paparkan oleh Prof Damayanti. Kemudian pada tanggal 20 Mei akan dilaksanakan MoU antara yayasan Biantara dan APP untuk kerjasama restorasi kawasan hutan lindung pantai timur, pusat swasta marga badan sugian dan kawasan konservasi pantaian Muba sebagai kawasan penyangga," katanya.
Ia menambahkan, Badan pengelolahan perkebunan kelapa sawit akan melakukan kegiatan umum patokan sawit di kawasan muba dan di sekitar taman nasional diawali dengan referensi kelapa sawit seluas 6.000 hektare termasuk metik kebun kelapa sawit rakyat yang berada di kawasan hutan dalam proses untuk mendapatkan di kawasan Kabupaten Musi Banyuasin.
“Jadi dengan demikin kegiatan tersebut dapat di sinkronisasikan dengan kegiatan restorasi gambut di kabupaten OKI,” ujar Budi Wardana.
Kami mengharapkan dengan rapat koordinasi TRG ini akan mendapatkan suatu komitmen satu visi satu tujuan dalam mengatasi gambut di Sumsel dengan melakukan keseimbangan kelesatrian dalam kemakmuran kesejahteraan masyarakat.
“Jadi komitemen dan visi kami adalah mengutamakan kepentingan masyarakat dengan menghasilkan kebijakan yang tepat,” katanya (mc sumsel/raf/toeb)