:
Oleh MC Kalimantan Timur, Selasa, 19 April 2016 | 16:11 WIB - Redaktur: Tobari - 380
Samarinda, InfoPublik - Pembangunan Rel Kereta Api Khusus pengangkut SDA yang akan menghubungkan antar Kawasan Industri (KI) di Kaltim akan segera dimulai. PT Kereta Api Borneo (KAB), yang merupakan anak perusahaan investor asal Rusia, Russian Railways, memastikan akan memulai pembangunannya awal Desember 2016.
“Saat pertemuan kemarin mereka memastikan 1 Desember akan mulai pembangunan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) - Lubuk Tutung, Kabupaten Kutai Timur (Kutim),” kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, di Samarinda, Selasa (19/4).
Pembangunannya dimulai dari Tabang – Lubuk Tutung dimaksudkan untuk membuka akses dari daerah penghasil SDA berupa batubara dan kelapa sawit ke KI yang ada di Kabupaten Kutim, yakni Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK) yang sudah siap beserta pelabuhan internasionalnya.
Selebihnya untuk jalur Kutai Barat (Kubar) – Penajam Paser Utara (PPU) – Balikpapan akan menyusul seiring dilakukan percepatan pembangunan Kawasan Industri Buluminung, di Kabupaten PPU.
Sebagai penunjang, bersamaan pembangunan Rel Kereta Api Tabang – Lubuk Tutung juga akan dimulai pembangun infrastruktur penunjang pengembangan KI Buluminung, diantaranya pelabuhan dan beberapa teknopark.
“Seperti diketahui ada 10 teknopark. Ada 1 program pusat (maritim teknopark), ada lagi 1 progam daerah yang didukung pusat (pengkajian dan pelatihan ketenaga nukliran). Itu juga akan dilaksanakan tahun ini. Jadi tdak ada masalah,” sebutnya.
Sedangkan berkaitan kesiapan lahan, gubernur mengaku secara keseluruhan sudah siap. Ini hasil kerjasama perusahaan pengolahan SDA di Kubar, yakni Gunung Bayan dan beberapa perusahaan yang ada di Lubuk Tutung, Kutim.
“Pembebasan lahan pemprov bantu saja karena dilakukan perusahaan kerjasama dengan PT KAB. Jadi tidak ada dana dari pemda, tidak ada dana pinjaman, maupun APBN. Untuk lahan sepenuhnya mereka B to B (bussines to bussines) antara PT KAB dan Gunung Bayan, maupun perusahaan batubara dan sawit di sana,” katanya.
Proyek pembangunan rel kereta api tersebut merupakan bagian pembangunan rel kereta api di Kalimantan. Perencanaannya telah dilakukan sejak Mei 2013 dan baru resmi dimulai pelaksanaannya pada 19 November 2015 oleh Presiden Joko Widodo.
Sedangkan nilai investasi yang ditanamkan Russian Railways untuk pembangunan jalur kereta api Borneo dan Techno Park yang menghubungkan antara Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur tersebut mencapai Rp72 triliun. (diskominfo kaltim/arf/toeb)