:
Oleh MC Kabupaten Merauke, Senin, 11 April 2016 | 08:30 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Merauke, InfoPublik –- Karena dinilai mengganggu lalu lintas dan menimbulkan kesemrawutan, Satuan Pamong Praja Kabupaten Merauke yang dibackup kepolisian akhirnya menertibkan para pedagang yang berjualan di luar area Pasar Wamanggu Merauke, tepatnya di sekitar trotoar Jalan Paulus Nafi dan trotoar Jalan GOR Hiad Sai Merauke, belum lama ini.
Penertiban yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIT ini tidak menimbulkan aksi perlawanan dari pedagang atau mama-mama yang sedang berjualan. Namun mereka menyimpan jualan mereka kemudian pindah ke dalam yang telah disediakan.
Kabag Ops dan Pemadam Kebakaran Satpol PP Penina Rumbiak yang memimpin penertiban itu mengungkapkan, kegiatan yang melibatkan 30 personil ini dilakukan agar pedagang yang berjualan di Pasar Wamanggu tidak semrawut dan memanfaatkan los dan kios yang ada di dalam pasar Wamanggu yang masih banyak kosong.
‘’Kita harapkan para pedagang ini bisa berpusat berjualan di dalam pasarm karena di dalam pasar masih banyak yang kosong,’’ katanya.
Semnetara itu, Kepala UPTD Pasar Wamnaggu Robert Anggawen menjelaskan, jika di dalam pasar Wamanggu tersebut masih banyak los dan kios yang kosong.
Para pedagang tidak mau menggunakan dengan berbagai alasan mulai dari pembei yang sepi.
‘’Kalau pembeli sepi di dalam pasar, itu alasan dari dulu sampai sekarang,’’ katamya.
Pihaknya sendiri, jelas Robert Anggawen, telah menyiapkan 45 tempat bagi mama-mama Papua di dalam pasar Wamannggu tersebut.
Sementara itu, Mama Margareta Watak (59), salah satu pedagang yang ditertibkan itu, mengaku bahwa sejak los dan kios diundi dua kali, dirinya tidak pernah mendapatkan tempat.
‘’Saya dua kali ikut tapi tidak pernah dapat tempat di dalam,’’ jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, berjualan di dalam Pasar Wamanggu dengan menempati los tersebut pembelinya selalu sepi.
‘’Kadang sehari sudah duduk tapi tidak ada jualan yang laku. Apalagi los yang disedikan di dalam ukurannya sangat kecil, hanya 1 meter kali 80 cm. Kalau di sini, biar tahan panas, tempat luas dan jualan masih bisa laku,’’ kata Margareta Watak yang berjualan berbagai hasil kebun mulai dari pisang, sayur-sayuran sampai keladi itu. (02/mc/mrk/AHK/Kus)