:
Oleh MC Kota Bitung, Jumat, 19 Februari 2016 | 09:07 WIB - Redaktur: Kusnadi - 604
Bitung, InfoPublik - Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, SE didampingi Wakil Gubernur Steven Kandouw, Wakil Walikota Bitung Maxmilian J Lomban, Ketua DPRD Provinsi Sulut Andrei Angouw, unsur Forkopimda serta para pejabat pemkot Bitung, Kamis (18/2), meresmikan penggunaan KN Gajah Laut – 4804 milik Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (BAKAMLA RI), di Pelabuhan Samudera Bitung.
"Terima kasih kepada Bakamla RI yang telah memberikan satu buah kapal untuk keamanan laut di Sulawesi Utara," ujar Dondokambey dalam sambutannya.
Dondokambey mengapresiasi kehadiran KN Gajah Laut – 4804 dari BAKAMLA RI dan berharap dengan hadirnya kapal ini mampu meminimalisir segala macam bentuk praktek kejahatan di laut Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.
Selain itu juga untuk mengamankan daerah perbatasan, mengingat beberapa daerah di Sulut yakni kepulauan Sangihe dan Talaud berbatasan dengan Davao Filipina.
"Tentunya keberadaan KN Gajah Laut-4804, mampu berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Dan menangkap kapal ilegal yang masuk di perairan sulawesi," tambahnya.
Sementara itu Wakil Walikota Bitung Max Lomban mengatakan, bergabungnya KN Gajah Laut – 4804 di jajaran Kapal Negara BAKAMLA lainnya diharapkan mampu memberi rasa nyaman bagi penduduk yang ada di daerah perbatasan, khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan, sehingga mereka mampu mendapat penjelasan terkait dengan batas-batas wilayah kedaulatan dan dipastikan tidak melakukan aktivitas di wilayah kedaulatan perairan negara tetangga.
“Pemerintah Kota Bitung sangat terbantu dengan kehadiran KN Gajah Laut – 4804 ini yang nantinya akan sangat membantu pemerintah dalam menekan berbagai praktek ilegal fishing maupun ilegal loging di kota Bitung,” tutup Lomban.
Kapal yang memiliki panjang 48 meter dengan lebar 7,8 meter dan tinggi 4 meter di bawah permukaan laut, rencananya akan beroperasi di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 yakni melintasi laut Sulawesi, selat Makassar, Selat Lombok, dan Laut Flores untuk mengamankan daerah kepulauan khususnya yang berbatasan dengan negara asing.(MC-Kota Bitung/Hrl/Kus)