BPBD Ingatkan Bencana Petir Mengintai Jelang Puncak Hujan

:


Oleh MC Kabupaten Sleman, Kamis, 28 Januari 2016 | 10:02 WIB - Redaktur: Tobari - 211


Sleman, InfoPublik - Menjelang puncak musim hujan, gejala alam petir menjadi ancaman yang dapat menimbulkan bencana. Dilaporkan beberapa minggu lalu, satu ekor sapi milik warga di Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, mati akibat tersambar petir.

Kendati belum ada pemetaan daerah rawan petir, namun BPBD mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di lereng Merapi agar meningkatkan kewaspadaan.

"Di wilayah Sleman utara seperti Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan, sering dijumpai awan cumulonimbus. Pembentukan awan ini berpengaruh terhadap adanya petir," kata Kepala BPBD Sleman Julisetiono Dwi Wasito, Rabu (27/1).

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi kepada pengelola gedung berukuran tinggi agar melengkapi bangunan dengan fasilitas penangkal petir. Selain itu, masyarakat juga diminta membenahi peralatan elektronik rumah tangga yang beresiko menjadi media penghantar aliran listri dari petir. Peralatan itu seperti antena televisi, dan radio komunikasi.

Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Jogja Tony Agus Wijaya menyarankan warga agar menghindari aktivitas di area terbuka seperti persawahan atau lapangan, saat terjadi hujan disertai petir.

"Selain itu, jangan berlindung di bawah pohon tinggi karena rawan tersambar petir. Saran lain, sebaiknya hentikan sementara pemakaian ponsel saat hujan petir," kata Tony.

Sementara itu dalam rilisnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap bencana. Dari prediksi BMKG, puncak musim hujan berlangsung pada akhir Januari dan Februari 2016.

"Biasanya Januari merupakan puncak curah hujan, dan sering terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan puting beliung. Tapi tahun ini ada pengaruh El-Nino yang mengakibatkan musim hujan datang terlambat dibanding kondisi normal," katanya.

Meski saat ini El Nino masih berada dalam intensitas kuat, tapi cenderung terus meluruh. Kondisi diperkirakan memasuki fase netral sekitar bulan Maret atau April mendatang. Karenanya, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan.(***/mc sleman/toeb)