Kabupaten Kepulauan Talaud Butuh Penilik dan Pengawas PAUD

:


Oleh Media Center Kabupaten Kepulauan Talaud, Rabu, 27 Januari 2016 | 09:13 WIB - Redaktur: Tobari - 659


Melonguane, Talaud, InfoPublik - Penilik dan pengawas untuk pendidikan anak usia dini  (PAUD) masih sangat dibutuhkan di Kabupaten Kepulauan Talaud, padahal penilik dan pengawas PAUD memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan usia dini.

Kepulauan Talaud memiliki 201 lembaga PAUD terdiri dari 96 lembaga PAUD Formal (TK dan RA) dan 105 PAUD Non Formal (Kelompok Bermain).

Untuk melayani 96 TK dan RA itu pemerintah hanya menyiapkan satu tenaga pengawas, sedangkan untuk 105 Kelompok Bermain tak satu pun tenaga penilik yang disiapkan.

"Komposisi idealnya setiap kecamatan harus memiliki satu pengawas TK dan satu penilik Kelompok Bermain, Jadi praktis saat ini kita masih sangat membutuhkan tenaga pengawas dan penilik," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dr. Imen Manapode, melalui Kepala Seksi PAUD A.W.S. Laumba, Selasa (26/1).

Dikatakan Laumba, penilik dan pengawas PAUD memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan usia dini, sebab tugas utama mereka adalah melakukan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan
tersebut.

Kegiatan pengendalian mutu itu seperti membantu sekolah membuat perencanaan program pengendalian mutu dan pemantauan pelaksanaan program. Kemudian pelaksanaan penilaian, hingga penyusunan laporan hasil pengendalian mutu tersebut.

“Sedangkan kegiatan evaluasi dampak program meliputi penyusunan rancangan evaluasi dampak program sampai pada presentasi hasil evaluasi dampak program itu," jelasnya.

Terpisah, Kepala TK Pembina Melonguane, Aldorna Samura, mengaku sekolah yang diasuhnya itu belum ada sentuhan dari pengawas hingga saat ini. Untuk menunjang peningkatan mutu sekolah, ditempuh dengan jalan otodidak di antara sesama guru. Dimana guru-guru yang sempat mengikuti diklat sertifikasi membagi pengalaman mereka kepada sesama guru yang lain.

"Kehadiran pengawas sangat penting agar mutu sekolah kita bisa terus terbangun. Sehingga kita juga tidak ketinggalan dengan sekolah-sekolah yang di kota," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan tenaga pendidik (Tendik) Kelompok Bermain Taloda, Anti. Menurutnya, sebelumnya mereka sangat terbantu dengan adanya fasilitator PAUD yang setia mendampingi mereka. Namun pasca Program PPAUD, mereka mulai mengalami kesulitan.

"Kami memang sudah mendapat pelatihan. Namun masih kurang, sehingga perlu ada pendamping atau penilik. Dan sangat baik kalau para fasilitator Program PPAUD yang sudah habis masa kontrak itu bisa direkrut menjadi penilik. Sebab mereka sudah berpengalaman," katanya. (rey/toeb)