:
Oleh MC Kabupaten Bojonegoro, Selasa, 26 Januari 2016 | 11:04 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 933
Bojonegoro, InfoPublik – Permainan Flying Fox di lokasi objek wisata “Atas Angin” di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih sepi peminat. Hal itu terkait dengan jumlah pengguna sekitar 12 orang di hari libur, Minggu.
Salah seorang pengelola objek wisata Atas Angin Bojonegoro Harianto, Selasa, mengatakan, permainan Flying Fox, yang biayanya Rp15.000/sekali meluncur, hanya dimanfaakan 12 orang ketika hari libur Minggu lalu.
“Kemungkinan pengunjung masih takut memanfaatkan Flying Fox, padahal pengunjung di objek wisata “Atas Angin”, pada Minggu lalu, jumlah ribuan orang,” jelas dia, yang juga Kepala Desa Bobol, Kecamatan Sekar itu.
Ia mengaku belum tahu penyebab pengunjung belum tertarik memanfaatkan permainan Flying Fox, tapi bersama pengusaha pemilik Flying Fox asal Bojonegoro, akan dikaji terkait biaya memanfaatkan permainan itu juga lokasinya.
“Kami akan mengkaji terkait lokasinya, juga biaya memanfaatkan permainanFlying Fox, kemungkinan terlalu mahal,” ucapnya.
Lokasi Flying Fox, lanjut dia, sekarang ini di bukit “Cinta”, yang kemudian meluncur ke bawah dengan panjang sekitar 60 meter. “Pengelola Flying Fox sudah profesional menangani permainan itu,” katanya.
Ia juga menjelaskan pengelola objek wisata di Desa Deling, Kecamatan Sekar, juga menggelar patroli, untuk menertibkan penganggu pengunjung objek wisata “Atas Angin”.
“Kami mulai menggelar patroli untuk menertibkan penggangu pengunjung objek wisata “Atas Angin”, sejak beberapa hari lalu,” ucapnya.
Seorang warga asal Bojonegoro Budianto, mengatakan lokasi bukit “Cinta” di Atas Angin, mulai dipenuhi pemuda yang mabuk-mabukan.
“Saya pernah ke lokasi Atas Angin malam hari menjumpai sekumpulan pemuda yang sedang minum-minuman keras,” ujarnya.
Wisata “Atas Angin”, yang lokasinya di Desa Deling, Kecamatan Sekar, dengan jarak sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro, memiliki potensi wisata bukit “Cinta”, yang berada di ketinggian 853 meter dari permukaan air laut.
Selain itu, lokasi setempat juga memiliki pemandangan yang indah, dan potensi sumber mata air yang mengalir di atas batu dengan panjang ratusan meter.
Tidak hanya itu, pengelola juga mulai merintis sebuah kolam renang di ketinggian yang bisa menikmati pemandangan ke segala penjuru.(MC Bojonegoro/Eyv)