:
Oleh Prov. Riau, Kamis, 21 Januari 2016 | 17:33 WIB - Redaktur: Tobari - 564
Kampar, InfoPublik – Kepala Dinas Pertanian Kampar Hendri Dunan mengemukakan, sektor pertanian di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, terus berkembang dan saat ini telah menjadi satu daerah dengan hasil pertanian terbaik nasional.
Sebelumnya, Dinas Pertanian Kampar bekerjasama dengan Kodim 0313 Kpr juga melakukan penanaman padi perdana varietas Kartika 1-82 di Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, sebagai pengembangan lahan pertanian padi di daerah ini.
Ketika itu, Kadis Pertanian Hendry Dunan hadir mewakili Bupati Kampar Jefry Noer, kemudian juga ada Dandim 0313 Kpr Letkol Yudi Prasetyo, Camat Tapung Rahmat.
"Sebelumnya pada tahun 2015 kami juga telah berhasil melakukan panen di Desa Simpang Kubu, Kecamatan Kampar. Keberhasilan ini juga adanya peran serta Kodim 0313 Kpr yang didukung dinas pertanian. Waktu itu kami berhasil meningkatkan posisi Kampar menjadi urutan ke-40 dari 500 kabupaten/kota se Indonesia atas keberhasilan bidang pertanian," kata Dunan.
Program upaya khusus (Upsus) peningkatan padi, jagung dan kedele yang dicanangkan Pemerintah Pusat kepada TNI untuk menjaga ketahanan pangan, kata dia, juga sangat didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.
TNI, katanya, meminta kepada dinas terkait, khususnya Dinas Pertanian untuk membantu Kodim dalam melaksanakan program, baik itu dalam bentuk penyuluhan dan lainnya yang bermuara pada kesuksesan program ini.
Di atas lahan seluas 70 hektare, kata Dunan, ada beberapa petak sawah yang ditanami padi varietas 1-82 dan nantinya akan dioptimalkan menjadi 2 kali tanam dalam setahun.
Dengan peran serta TNI, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani maupun kelompok tani yang ada agar dapat meningkatkan produksi pertanian.
"Selama ini kita memang ada kegiatan dibidang pertanian namun dengan ditambahnya kebijakan pusat meningkatkan produksi pertanian dan dibantu peran serta TNI, maka Dinas Pertanian semakin terbantu, karena selama ini sulit mencari motor penggerak di lapangan padahal penggerak di tingkat bawah itu yang sangat sulit," kata Dunan.
Selain itu, pihaknya mengapresiasi wilayah pertanian yang ada di Desa Petapahan karena notabene wilayah Tapung sangat familiar dengan kawasan perkebunan sawit. "Ini sangat luar biasa, sawah yang ada di kawasan perkebunan sawit, dan merupakan sesuatu yang luar biasa," katanya.
Penanaman padi yang dilakukan secara baik dan benar, dapat menjadi usaha pertanian yang menggiurkan dengan penghasilan yang cukup tinggi.
Menurutnya, itu didapat melalui analisa di lapangan dan berdasarkan hasil panen yang telah memberikan manfaat nyata bagi petani dimana konsumsi beras yang semakin meningkat sedangkan lahan pertanian yang semakin berkurang.
"Menanam padi dapat menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan dibanding sawit, dalam 2 kali panen setahun petani dapat mengantongi hasil Rp40 juta dari satu hektare lahan bahkan hasilnya lebih besar dari hasil sawit setahun," katanya.
Sementara itu, Dandim 0313 KPR menilai keberhasilan peran TNI dalam meningkatkan produksi pertanian terbukti dengan diundangnya Dinas Pertanian Kampar untuk penanaman yang kedua kalinya.
"Biasanya Dandim yang diundang untuk melakukan penanaman namun sekarang justru kebalikanya. Dan itu adalah suatu tanda keberhasilan, hal ini adalah wujud keseriusan negara untuk melepaskan diri dari ketergantungan impor beras dan untuk mengembalikan kemandirian swasembada pangan," katanya.
Saat ini, kebutuhan beras semakin meningkat dan lahan pertanian semakin berkurang, jika tidak mau mengembangkan penanaman padi maka siapa lagi yang menanamnya.
Selanjutnya pihak TNI yang diberikan tugas untuk mengemban amanah negara dalam meningkatkan hasil pertanian kata dia, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menjadikan lahan-lahan pertanian yang ada agar lebih produktif.
"Saingan kita adalah negara yang berteknologi tinggi di bidang pertaniannya, maka dari itu kita harus serius karena menyangkut marwah bangsa. Kita tingkatkan bagaimana dalam satu tahun harus 2 kali tanam," kata Dandim. (MC Riau/hrd/toeb)