:
Oleh MC Kalimantan Timur, Rabu, 20 Januari 2016 | 17:16 WIB - Redaktur: Tobari - 463
Samarinda, InfoPublik - Penyebaran paham radikal yang mengarah tindakan terorisme seperti ISIS perlu terus diantisipasi. Tidak terkecuali di Kalimantan Timur yang terkenal sebagai daerah kondusif, namun secara letak geografis, berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga.
“Di Kaltim kalau melihat sejarah perjalanan terorisme secara global di Kawasan Asia Tenggara potensinya ada. Sejarah menunjukan ini daerah perlintasan, daerah tempat persembunyian terorisme,” kata Direktur Pencegahan Terorisme Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamidin pada rapat terbatas Forkopimda Kaltim, di Guess House Pendopo Lamin Etam, Samarinda, Rabu (20/1).
Dijelaskan, pasca Rusia kembali ke negaranya dalam rangka invasi ke Afganistan, mujahidin dari Indonesia dan Malaysia masing-masing kembali ke negaranya, termasuk ke Indonesia.
Wilayah Nusantara dibagi menjadi empat, yang disebut Mantigi IV (sebutan wilayah operasi kelompok terorisme). Kaltim masuk Mantigi tiga dengan jaringan Filipina Selatan, dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di wilayah Poso sebagai tempat latihan.
Karenanya perlu terus diantisipasi penyebarannya. Masyarakat juga diajak waspada agar tidak terjerumus dan bergabung ke ajaran yang tidak sesuai. “Intinya untuk terima ajaran jangan percaya pada satu sumber, cari pendapat lain agar tidak terjerumus,” katanya.
Sedangkan rapat terbatas intinya membahas betapa bahayanya terorisme, khususnya ISIS. Sebab jika dikaitkan dengan kasus bom di Jakarta beberapa waktu lalu saling terkait.
Disebutkan, sebelumnya sudah ada perencanaan untuk melakukan pengeboman dengan target lebih besar, namun mampu dideteksi pihak keamanan. Hasil penangkapan diungkap bahwa ada jaringan langsung dari Syria yang merupakan negara asal penyebaran ISIS.
“Kemudian perlu dibahas hal apa saja yang perlu diwaspadai. Ternyata paham radikalisme bisa menyasar semua kalangan dan lapisan masyarakat, termasuk pemerintahan, dan polri,” sebutnya.
Kondisinya ada dua kepentingan mereka yang gabung ISIS, dipengaruhi doktrin kasus terorisme lalu dan mendapat ajaran dari kelompok sesat.
Rapat Forkopimda Kaltim dipimpin Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dengan dihadiri Brigjen Pol Hamidin mewakili Ketua BNPT, Pangdam VI Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, dan unsur Forkopimda lainnya. (diskominfo kaltim/arf/toeb)