:
Oleh Prov. Riau, Rabu, 20 Januari 2016 | 16:42 WIB - Redaktur: Tobari - 207
Pekanbaru, InfoPublik - Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pekanbaru akan mulai dilaksanakan pada Juni 2016 mendatang. Pekanbaru masuk dalam Pilkada Serentak jilid II, Februari 2017.
Demikian disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru Abdul Razak, Rabu (20/1). Sebagai langkah awal, pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp33 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pekanbaru 2016 dan 2017 nanti.
"Kalau tidak ada perubahan jadwal, Pekanbaru merupakan salah satu daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak Februari 2017 mendatang. Sebagai penyelenggara, kami telah melakukan berbagai persiapan termasuk anggaran," kata Abdul Razak.
Dari total Rp33 miliar yang dianggarkan tersebut, Rp17 miliar akan dicairkan tahun 2016. Anggaran ini akan digunakan untuk melakukan tahapan-tahapan pilkada. Sedangkan sisanya akan dicairkan pada tahun 2017 mendatang untuk pelaksanaan pilkada, terutama pada pemungutan suara.
Dijelaskan, Pilkada Pekanbaru merupakan pilkada serentak gelombang II. Karena sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor I tahun 2014 tentang Pemilihan Kepada Daerah, pilkada serentak gelombang II akan dilaksanakan pada Februari 2017 untuk kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada semester kedua 2016 dan priode jabatannya berakhir pada 2017.
Untuk di Riau, Pilkada serentak jilid II itu diikuti Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Hal tersebut, diakui Abdul Razak juga menjadi perhatian. Di mana sangat memungkinkan letak gografis kedua daerah yang berbatasan tersebut akan dimanfaatkan oknum untuk melakukan pemilihan ganda.
"Selain masalah sosialisasi, kami terus berkordinasi dengan Pemkab Kampar untuk membahas pemilihan yang berada di daerah perbatasan kedua wilayah. Karena rawan terjadi pemilih ganda," jelasnya.
Memang diakuinya tingkat kepercayaan publik terhadap penyelenggara negara mengalami penurunan. Dia menilai sosialisasi yang dilakukan pemerintah atau pihak penyelenggara juga mempengaruhi angka partisipasi.
"Itu juga menjadi fokus kita. Kita telah mengagendakan berbagai kegiatan sebagai upaya peningkatan angka partisipasi masyarakat. Berkaca dari pengalaman itu, KPU Pekanbaru akan melakukan berbagai upaya guna meningkatkan angka partisipasi pemilih," tambahnya.
Abdul Razak optimis tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Pekanbaru akan lebih baik. Sebab dari catatan Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, angka partisipasi mengalami kenaikan sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Begitu pula pada Pemilihan Perisiden (Pilpres) yang naik sebesar 9%.
"Kita optimis tingkat partisipasi pemilih akan lebih baik. Namun ini semua tidak terlepas dari peran semua pihak. Mulai dari penyelenggara, pemerintah daerah dan media massa," tuturnya.(MC Riau/yan/toeb)