:
Oleh rusmawarni, Rabu, 20 Januari 2016 | 09:56 WIB - Redaktur: Tobari - 251
Palangka Raya, InfoPublik - Berdasarkan program kegiatan sekaligus menindaklanjuti keinginan Gubernur Kalimantan Tengah dan juga Kementerian Pariwisata, bahwa dalam rangka menyambut gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016, perlu diadakan suatu even untuk mendongkrak nilai pariwisata daerah.
Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah berencana untuk menggelar even seperti pentas kesenian tari-tarian hingga persembahan lagu-lagu daerah juga akan diadakan lomba fotografi dan kuliner.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah Yuel Tenggara mengatakan, rencana kegiatan akan dilakukan dari tanggal 8-9 Maret 2016 pentas kesenian, pagelaran drama dan lomba kuliner pada 8 Maret di Betang Eka Tingang.
“Sementara pada tanggal 9 Maret, akan diadakan pameran kerajinan dan budaya di Museum Balanga, Palangka Raya,” katanya, Selasa (19/1), di ruang Rapat Asisten Setda Provinsi Kalimantan Tengah.
Selanjutnya, untuk melihat gerhana matahari total tersebut nantinya disediakan beberapa tempat strategis, salah satunya di kawasan Jembatan Kahayan dan beberapa titik lainnya akan disediakan untuk melihat fenomena langka seperti itu, seperti di sekitar Tugu Soekarno atau Kapal Susur Sungai.
“Masih menunggu petunjuk dari pimpinan, kalau fokusnya di jembatan maka tonase jembatan bisa kami hitung,” katanya.
Fenomena Gerhana Matahari Total ini berbeda dari daerah lainnya, dengan durasi waktu terjadinya gerhana terbilang paling lama dari daerah lain, yakni 2 menit 29 detik.
Bahkan menurut informasi dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispareraf) Palangka Raya, kini wisatawan mancanegara sudah memesan hotel-hotel di Kota Cantik ini agar dapat melihat fenomena tersebut.
“Fenomena langka ini jangan sampai tidak dimanfaatkan, bagaimana caranya kita dapat menarik wisatawan mancanegara dan juga local melalui fenomena ini. Kami mohon dukungan dari semua pihak lintas sector untuk membantu terwujudnya rencana ini,” katanya.
Perwakilan dari Polda Kalteng mengatakan, sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak keamanan baik dari Polda Kalimantan Tengah maupun Satpol PP Kalimantan Tengah sanggup untuk mengamankan titik-titik yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat melihat gerhana matahari tersebut.
Sebab akhir-akhir ini banyak kejadian terkait terorisme, jadi kita harus waspada, apalagi pengunjung nantinya ada yang datang dari luar pulau maupun dari luar negeri.
Sementara itu Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah I Ketut Widhie Wirawan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) di ruang sekretaris mengatakan, bahwa Gerhana Matahari Total yang terjadi dalam kurun waktu 64 tahun sekali tersebut harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena sejumlah daerah di Kalteng mendapatkan kesempatan sebagai salah satu daerah yang bakal dilalui fenomena alam ini.
Institut Teknologi Bandung (ITB) pun berencana melakukan penelitian terkait Gerhana Matahari di Palangka Raya, melalui Lapangan Bola Universitas Palangka Raya dan dari atap salah satu hotel.
Ia menambahkan, melalui momen ini kita berkeinginan untuk dapat manarik para pengunjung agar bertandang ke Kota Cantik dengan cara mempersembahkan berbagai event dari pentas seni hingga lomba. (MC Dishubkominfo/kalteng/toeb)