Wartawan dan Warga Masyarakat Lakukan Gotong Royong

:


Oleh Sesmon TB. Butarbutar, Rabu, 20 Januari 2016 | 08:42 WIB - Redaktur: Kusnadi - 612


Balige, InfoPublik - Sejumlah warga Tobasa dan Tapanuli Utara yang sehari-harinya berprofesi sebagai wartawan, PNS dan warga masyarakat melakukan gotong royong (gotroy) di Dolok Tolong, Kecamatan Tampahan, Sabtu (16/1).

Lokasi kegiatan gotroy adalah di Mual (red: mata air/sumur), peninggalan Raja Sisingamangaraja XII, yang berada di puncak Bukit Dolok Tolong, Kecamatan Tampahan dan jalan menuju mual tersebut.

Gotong royong dilaksanakan selama enam jam, mulai pukul 10.30 sampai 16.30 Wib.

“Sasaran gotong royong kami, yakni pekarangan Mual Peninggalan Raja Sisingamangaraja XII dan jalan menuju mual tersebut. Karena kami lihat daerah itu telah banyak ditumbuhi semak semak dan rerumputan. Demikian halnya dengan jalan ke sana, tidak lagi kelihatan akibat tertutupi semak belukar yang tumbuh subur di kedua sisi badan jalan,” kata Maruli Sinaga, wartawan salah satu media, yang terlibat dalam gotroy itu.

Diakuinya, setelah melakukan gotong royong, dengan mempergunakan dua unit mesin babat, beko, sapu lidi, parang dan peralatan lainnya, pekarangan Mual Raja Sisingamangaraja tersebut telah bersih. 

Robert Manurung, salah satu Ketua LSM di Tobasa, mengutarakan hal senada. Ia mengatakan, untuk pembersihan/pembabatan jalan tersebut, pihaknya masih punyai rencana untuk melanjutkan kegiatan bakti sosial itu.

“Kami masih punya rencana melanjutkan pembersihan jalan tersebut, agar mual bersejarah itu kembali ramai dikunjungi masyarakat, karena mual itu merupakan salah satu objek wisata di Tobasa,” katanya.

Ditanya mengapa tidak melibatkan dinas pariwisata, dengan tegas Robert mengatakan, tidak perlu. “Nanti dipikirnya kegiatan ini kita manfaatkan untuk meminta sesuatu, makanya kami tidak memberitahukan pada siapapun,” ujarnya.

Ia menambahkan, ia bersama pihak lainnya melakukan  kegiatan itu dengan hati yang tulus dan dana sendiri, tetapi jika dinas terkait mau memfasiliasi atau terlibat, silahkan.

Ia mengungkapkan, jumlah yang terlibat dalam gotroy hanya 14 orang, tiga di antaranya wartawan, Maruli Sinaga, Eduard Sibuea dan Bernando Siahaan, 1 orang pegawai Perpajakan Balige, Darma Sibarani, kemudian Marton Hutabarat warga Tapanuli Utara dan bersama 8 orang rekannya.

Sementara itu, Bernando Siahaan mengatakan kegiatan gotroy itu mereka lakukan, di samping keinginan supaya mual peninggalan Raja Sisingamangaraja bersih dari rerumputan, mereka juga ingin memberikan contoh bagi masyarakat lainnya, terutama pihak terkait.

“Jangan kita selalu berbicara ingin membangun objek wisata di daerah ini, tetapi hal sekecil itu tidak bisa dilakukan. Jadi ini kami lakukan ingin memberikan contoh, bahwa masyarakat punya kemauan berpartisipasi membangun daerah ini, tidak harus dengan proyek. Menurut saya, kalau ada niat, kapan saja pun bisa kita sama-sama melakukannya, apalagi jika dinas terkait mau mengajak masyarakat. Namun jangan hanya mengajak, harus ikut terlibat juga,” katanya. (mctobasa/sesmontb/edu/Kus)