Banyak Petani Jagung Gagal Panen Akibat Cuaca Panas Dan Kering

:


Oleh MC Kabupaten Sumenep, Selasa, 19 Januari 2016 | 19:54 WIB - Redaktur: Tobari - 443


Sumenep, InfoPublik -  Cuaca panas dan kering di musim penghujan tahun ini berdampak pada aspek tani. Akibat dari perubahan cuaca yang tidak biasanya ini, banyak petani jagung di Sumenep gagal panen.

Seperti yang dialami Wasik, warga Desa Matanair Kecamatan Rubaru, misalnya. Pohon jagung yang ditanamnya menjelang masuknya awal musim hujan kemarin, tidak membuahkan hasil. 

"Jagungnya berwarna putih, jadi tak bisa dipanen," kata Wasik pada Media Center, saat ditemui di salah satu petak sawahnya, Selasa (19/1).

Jagung-jagung yang berwarna putih itu akhirnya terpaksa dijadikan makanan buat sapi oleh Wasik. 

Tak hanya Wasik, di lokasi sekitar Wasik yang kebetulan juga menanam jagung,  bernasib sama dengan ayah 2 anak itu. "Mungkin karena di sini datarannya agak tinggi, jadi mungkin karena lebih sulit air,"kata Awi, saudara ipar Wasik. 

Sementara Lamri, warga Desa Kasengan Kecamatan Manding, bernasib lebih baik, tanaman jagungnya masih bisa dipanen. Meski ada juga di petak lainnya yang berwarna putih. 

"Ya, mungkin ini akibat lama tak turun hujan. Cuaca jadi panas dan kering. Efeknya pada tanaman memang kurang bagus,"kata Lamri. 

Seperti yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, perubahan cuaca terjadi di musim hujan kali ini. Cuaca panas mulai terasa di musim yang semestinya adem. 

Menurut BMKG, kondisi ini disebabkan oleh aktifnya kembali El-Nino di awal tahun 2016 ini, yang diperkirakan hingga bulan Februari 2016 mendatang. 

"Tak hanya itu, perubahan posisi matahari saat ini berada di belahan bumi bagian Selatan. Jadi, wajar jika sekarang tak terjadi hujan, dan suhu kembali panas,"kata Prakirawan Cuaca BMKG Kalianget, Endriyono, pada Media Center. ( Farhan/Esha/Fer/toeb)