EMCL Latih 85 Kontraktor Bojonegoro Membuat Invoice

:


Oleh MC Kabupaten Bojonegoro, Selasa, 19 Januari 2016 | 17:26 WIB - Redaktur: Tobari - 619


Bojonegoro, InfoPublik - Operator Lapangan Banyuurip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), menggelar pelatihan kepada 85 kontraktor lokal untuk tata cara penagihan pembayaran atau invoicing, di ruang Meliwis Putih, Griya Dharma Kusuma (GDK), Selasa (19/1).

"Pelatihan ini untuk memudahkan mendapatkan pembayaran dari Proyek yang dilakukan oleh Kontraktor lokal yang mengerjakan proyek di ExxonMobil Cepu Limited (EMCL)," ujar humas dan juru bicara EMCL, Rexy Mawardijaya.

Rexy Mawardijaya, menjelaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari lokakarya untuk kontraktor lokal, pada tanggal 12 November 2015 lalu di Hotel Griya Dharma Kusuma Bojonegoro

"Kontraktor lokal yang kami undang sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) EMCL dan yang bekerjasama dengan EMCL," jelas Rexy Mawardijaya.

Harapannya, melalui lokakarya ini, kontraktor lokal Bojonegoro memahami proses penagihan yang benar dan secara teknis lebih memudahkan proses penagihan di EMCL.

Kegiatan yang keenam kalinya ini, merupakan komitmen EMCL dalam mengembangkan pemasok lokal Bojonegoro, dan Pengembangan rantai pemasok yang dapat diandalkan dan berdaya saing dapat berkontribusi bagi efisiensi proyek dan operasi kami.

"Proyek Banyu Urip  terus berusaha untuk memaksimalkan pemanfaatan muatan lokal. Itulah alasannya mengapa kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) proyek ini terdiri dari lima perusahaan konsorsium yang dipimpin oleh perusahaan Indonesia," kata Rexy.

Pada masa puncak konstruksi, terdapat lebih dari 450 perusahaan nasional yang mendukung konsorsium tersebut sebagai subkontraktor. Lebih dari 85% subkontraktor tersebut berasal dari wilayah di sekitar proyek, termasuk Bojonegoro dan Tuban.

"Kami bekerjasama, mendampingi, membantu, meningkatkan standar mereka, proses pengadaannya, dan menjaga baku mutu yang ketat," katanya.

Semua ini untuk membantu perusahaan tersebut agar dapat menangani proyek pada skala ini. Dan agar pengalaman proyek ini dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk mengerjakan proyek lainnya dengan lebih efisien.

Dijelaskan pula bahwa, Lebih dari 150 perusahaan dan koperasi dari Bojonegoro mengikuti pelatihan pengenalan proses pengadaan. Tujuannya untuk memberi wawasan pengetahuan pelaku usaha lokal mengenai standar pengadaan proyek dan cara untuk terlibat dalam proses penawaran.(MC Bojonegoro/toeb)