Pengisian PDSS Dimulai Hari Ini

:


Oleh MC Kota Banda Aceh, Senin, 18 Januari 2016 | 10:30 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 330


Banda Aceh.InfoPublik - Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sudah dimulai sejak hari ini (Senin, 18/1). Dalam rilis yang diterima Dishubkominfo dikatakan, kepastian ini diperoleh setelah para wakil rektor bidang akademik dan kepala humas  seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia bertemu di Jakarta, Jumat, (15/1) hingga Sabtu, (16/1) lalu, untuk melakukan rapat perdana pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2016.

Sehari sebelumnya, para rektor PTN di seluruh Indonesia menyaksikan pelaksanaan launching laman resmi SNMPTN 2016 (http://snmptn.ac.id) oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Dr. Mohamad Nasir, di Jakarta.

Ilham Maulana, Kepala Humas menjelaskan, PDSS merupakan basis data yang berisikan rekam jejak kinerja sekolah dan prestasi akademik siswa. Sekolah yang siswanya akan mengikuti SNMPTN harus mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan mengisikan data prestasi siswa mereka di PDSS.  

"Sementara siswa yang berhak mengikuti seleksi SNMPTN adalah siswa yang memiliki Nomor Induk Siswa nasional (NISN), memiliki prestasi unggul dan rekam jejak prestasi akademik, serta terdaftar di PDSS," ujarnya.

SNMPTN adalah seleksi masuk berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa ketika mereka duduk di bangku SLTA. Tahun ini, SNMPTN diikuti 78 PTN di seluruh Indonesia, meningkat dari sebelumnya yang hanya diikuti 65 PTN.

Pengisian PDSS adalah tahap pertama proses SNMPTN. Dan sistem yang telah diberlakukan sejak empat tahun lalu ini dilakukan untuk mengintegrasikan pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi, di mana sekolah diberi peran dalam proses seleksi SNMPTN. Peran sekolah adalah dalam pengisian PDSS dengan lengkap dan benar, serta mendorong dan mendukung siswa dalam proses pendaftaran.

Kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN, atau sering disebut jalur undangan ini, dikurangi dari sebelumnya minimal 50 persen menjadi 40 persen. Namun demikian, Menteri Mohammad Nasir memberi kebebasan kepada pihak universitas untuk menyesuaikan persentase kuota mahasiswa baru yang diterima melalui jalur ini di PTN-nya masing-masing.

Tahun lalu, lanjutnya, sebanyak 2.350 orang peserta SNMPTN dinyatakan lulus ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Namun demikian, hanya 1.964 orang yang dinyatakan berhasil lulus proses verifikasi rapor dan dokumen lainnya yang mereka upload online. "Sejumlah peserta yang telah lulus tersebut bahkan digugurkan status mereka sebagai calon mahasiswa karena dianggap bermasalah dengan dokumen mereka,"ujarnya.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng, berharap bahwa tahun ini tidak ada lagi dokumen yang bermasalah dari para peserta SNMPTN, sehingga tidak perlu ada calon mahasiswa baru yang digugurkan kelulusannya.(MC.Sleman/Eyv)