:
Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 14 Januari 2016 | 17:45 WIB - Redaktur: Tobari - 416
Boyolali, InfoPublik - Angka kematian ibu melahirkan (AKI) tahun 2015 di Jawa Tengah tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Jika di tahun 2014 AKI Jawa Tengah mencapai 711 kasus, di 2015 turun menjadi 619 kasus.
Hal tersebut diketahui saat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meninjau peralatan alat kesehatan hasil bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah TA 2015 dan DAK TA 2015, di RSUD Pandan Arang Boyolali, Rabu (13/1).
Namun sayangnya, penurunan AKI Jawa Tengah tidak diikuti oleh Kabupaten Boyolali yang tercatat naik cukup signifikan, yakni dari 12 kasus di 2014 menjadi 21 kasus di 2015.
Ganjar menilai masih tingginya AKI di Boyolali karena kurang optimalnya Program Berburu Ibu Hamil di tingkat hulu. Mahasiswa dan puskesmas sebagai garda paling depan harus lebih berpartisipasi dalam menyukseskan program one student one client.
"Tindakannya harus lebih cepat, tapi tidak selesai disini (RSUD Pandan Arang) karena ini hilir, hulunya yang mesti diperhatikan. Hulu itu ya itu tadi, mulai dari awal kita cek," katanya usai meninjau RSUD Pandan Arang Boyolali.
Ganjar meminta, dengan didukung mahasiswa, bidan, dan surveyor, program yang digagas oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr Yulianto Prabowo MKes, bisa dioptimalkan. Termasuk, masalah gizi ibu hamil dan gangguan kehamilan juga harus lebih diperhatikan sejak dini.
"Kalau mereka punya problem anemia atau problem dalam kandungan, sedini mungkin langsung kita tempel," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, penyebab utama AKI di Jawa Tengah sebagian besar adalah anemia. (Humas jateng/MCjateng/toeb)