:
Oleh MC Kota Pematangsiantar(Bambang Harianto), Rabu, 13 Januari 2016 | 12:53 WIB - Redaktur: Tobari - 494
Pematangsiantar, InfoPublik- Pembangunan kota Pematangsiantar mulai tahun 2016 akan difokuskan lebih banyak di pinggiran-pinggiran kota, mengingat selama ini pembangunan yang dipusatkan di pusat kota mengakibatkan belum terbukanya akses ke pinggir kota.
Bahkan pusat pendidikan pun menumpuk di pusat kota yang kerap menimbulkan kemacetan pada jam-jam tertentu.
Karena itulah, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ir.Reinward Simanjuntak, masing-masing kelurahan dan kecamatan yang memiliki wilayah-wilayah yang prioritas untuk dikembangkan segera memasukkan usulannya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang akan dimulai pertengahan Januari ini untuk tingkat kelurahan.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Bappeda dalam Orientasi Musrenbang Kelurahan, Kecamatan dan Forum SKPD Tahun 2016, Selasa (12/1), di Ruang Data Balaikota yang dibuka Penjabat Walikota, diwakili Sekda Drs.Donver Panggabean,M.Si.
Rencananya, jika Musrenbang tuntas untuk 53 kelurahan bulan Januari, awal Februari 2016 akan digelar Musrembang tingkat kecamatan dan bulan Maret untuk tingkat kota setelah melalui forum SKPD.
Dalam arahannya, Sekda mengingatkan agar para Lurah dan Camat benar-benar menggelar Musrenbang dengan melibatkan masyarakat selaku pemangku kepentingan.
“Selain itu, saya minta program yang diusulkan juga mengacu pada skala prioritas dan memang bisa dikerjakan tahun depan. Jangan sampai usulan kita dinilai masyarakat itu-itu saja, padahal realisasinya sepanjang tahun tak kunjung ada,”ujar Sekda.
Pada bagian lain, Sekda menjelaskan tujuan digelarnya orientasi Musrenbang ini dalam rangka memantapkan pemahaman bersama arti pentingnya pelaksanaan Musrenbang setiap tahun menumbuhkembangkan partisipasi berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan.
Di samping itu, juga menyampaikan informasi kepada publik tentang prosedur-prosedur penyampaian aspirasi masyarakat sekaligus memaduserasikan perencanaan pembangunan dari bawah ke atas (booton up planning) dan dari atas ke bawah (top down planning).
Stressing (penekanan) arah pembangunan direncanakan dengan melibatkan forum-forum kemasyarakatan dengan mempedomani skala prioritas sehingga tak ada program yang tumpang tindih.
Dalam kegiatan yang diikuti seluruh pimpinan SKPD, Camat dan Lurah ini, sasaran prioritas pembangunan dari pinggiran kota, menurut Kepala Bappeda, yakni pembukaan akses jalan/jembatan baru, penerangan jalan umum, drainase, air bersih, irigasi, serta penataan ruang.
Juga pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan serta pusat perbelanjaan agar penumpukan kepadatan di inti kota bisa dikurangi secara bertahap. (Jalatua Hasugian/Humas Pemko Pematangsiantar/toeb).