Manfaatkan Limbah Karung Bekas Untuk Media Tanam Sayuran

:


Oleh Admin MC Enrekang, Rabu, 13 Januari 2016 | 11:45 WIB - Redaktur: Tobari - 5K


Enrekang, InfoPublik - Sejumlah petani di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, mulai memanfaatkan keterbatasan lahan untuk usaha perkebunan sayuran dengan mengganti lahan dengan media karung bekas.  

Hal ini justru menjadi jurus jitu di tengah cuaca yang ekstrem belakangan ini. Sebab, karung bekas itu mampu menghasilkan hingga dua jenis sayuran.

Berdasarkan konsep ini, awalnya tanah dimasukkan bersama dengan pupuk ke karung bekas. Setelah rata, ubi dimasukkan ke karung hingga penuh. Karung dalam posisi berdiri. Para petani kemudian menanam sayuran jenis lain, seperti tomat, cabe, dan kangkung di bagian atas karung.

Sabah, 45, petani asal Desa Pasang, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, mengaku sudah menggeluti konsep penggunaan karung bekas sebagai pengganti lahan ini sejak dua tahun terakhir. Sebab, kala musim hujan, ia khawatir sayurannya busuk.

"Selain bisa disimpan di bawah rumah panggung kami, satu kali cocok tanam, dua sampai tiga jenis sayuran dapat kami hasilkan dengan memuaskan," katanya.

Sabah juga mengaku, dari hasil setiap panennya, ia mendapatkan nilai tambahan yang signifikan ketimbang melakukan proses tanam dengan lahan tanah.

Sementara itu, Andi Anhar, Kepala Seksi Keamanan dan Diversifikasi Pangan, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Enrekang mengatakan, program pengganti lahan itu sudah berjalan tapi hanya di beberapa desa dan kelurahan.

"Itu sudah diteliti, dan tidak ada dampak negatif dari proses pertumbuhan sayuran di media karung itu. Namun konsep ini masih kami sosialisasikan kepada petani sayuran lainnya," kata Andi Anhar, usai meninjau lokasi percontohan penggunaan media karung beras di Desa Pasang, Rabu (13/1).

Anhar menjelaskan, selain konsep pengganti lahan, masyarakat Kabupaten Enrekang didorong untuk memberdayakan pangan lokal di pekarangan rumah masing-masing

"Selain petani, warga bisa memakai konsep ini, jadi tidak perlu lagi jauh-jauh hanya untuk beli sayuran. Yang pasti, sayuran yang ditanam itu lebih bergizi karena tanpa zat kimia," jelasnya.

Pihaknya menambahkan, Pemerintah Kabupaten Enrekang juga mendorong program kolam di pekarangan rumah agar 4 sehat 5 sempurna berjalan sesuai dengan harapan.

"Tinggal kesiapan warga dengan kesadarannya untuk hidup sehat karena tanah Enrekang subur, dengan ketinggian di mana kita memiliki banyak pangan lokal yang bergizi," harap Andi. (McEnrekang.Lubis.RM/toeb)