Museum Lambung Mangkurat Gencar Tarik Minat Pengunjung

:


Oleh MC Kalsel, Rabu, 13 Januari 2016 | 09:35 WIB - Redaktur: Tobari - 571


Banjarmasin, InfoPublik - Koleksi artefak di dalam museum sering dianggap hanya sebagai peninggalan masa silam. Padahal, museum memiliki  nilai sejarah tinggi, namun antusiasme masyarakat datang ke museum hingga saat ini masih relatif kurang.

Untuk menarik minat pengunjung ke museum, Museum Lambung Mangkurat yang terletak di Jln A Yani Km 36 Banjarbaru, terus berupaya mempromosikan aset museum tersebut.

“Salah satunya, dengan menggelar program museum masuk sekolah, lomba kesenian seperti balogo, daku (congklak), batungkau (enggrang), serta dongeng untuk anak-anak PAUD, TK dan SD,” tutur Kepala Museum Lambung Mangkurat, Drs Akhmadi Soufyan, Selasa (12/1).

Memang penting mengajak anak berkunjung ke museum. Agar ajakan tersebut menjadi menarik, maka dibuatlah agenda tetap dengan menggelar beragam acara kesenian dan sebagainya.

“Kegiatan yang belum lama digelar adalah pameran bersama dengan Museum Nasional Jakarta, Museum Tekstil Jakarta, Museum Sulawesi Tenggara, Museum Mulawarman Kaltim, dan Museum Kalbar bertema Kain Kulit Kayu dalam lintas tradisi,” ujar Kepala Museum yang akrab disapa Ennos Karli ini.

Di tempat yang sama, Kasie Edukasi dan Preparasi Museum Lambung Mangkurat Ikhlas Budi Prayogo menjelaskan,  kegiatan museum masuk sekolah adalah  kegiatan  dengan tujuan sosialisasi pendidikan budaya terhadap anak-anak sekolah serta memperkenalkan Museum sebagai lembaga non formal pendidikan, pelestarian nilai-nilai sejarah dan budaya.

“Biasanya kami akan mendatangi sekolah-sekolah yang jaraknya cukup jauh dari museum Lambung Mangkurat ini. Mengingat tidak semua sekolah mampu berkunjung ke museum. Selain karena jarak yang cukup jauh, transportasi yang sulit, bahkan dana menjadi pertimbangan untuk sampai ke museum,” jelas Budi.

Menurutnya, Museum masuk sekolah merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang dilaksanakan. Kegiatan ini merupakan program Direktorat Permuseuman yang harus dilaksanakan oleh museum-museum seluruh Indonesia. (wln/toeb)