:
Oleh MC Kabupaten Manokwari, Kamis, 7 Januari 2016 | 11:44 WIB - Redaktur: Tobari - 259
Manokwari, InfoPublik – Harga cabe rawit, cabe keriting, dan cabe tropong di Pasar Sanggeng, Manokwari, Senin (4/1), merangkak naik dipicu oleh stok cabe dari sentral penghasil menipis, akibat hujan yang setiap hari mengguyur sehingga berdampak banyak pohon cabe mati karena akar pohon busuk dan buahnya rusak.
Paijah, salah satu petani cabe mengakui, stok dari sentral penghasil cabe seperti distrik Oransbari, Prafi maupun Masni yang dipasok oleh pedagang maupun petani cabe sendiri sudah semakin menipis.
Kondisi ini dipicu akibat hujan yang mengguyur cukup deras sepekan ini, akibatnya akar pohon cabe banyak yang busuk dan buah cabe banyak yang rusak, membuat banyak petani cabe terancam gagal panen.
“Tingginya curah hujan membuat petani cabe terancam gagal panen, akibat pohon cabe banyak yang rusak karena akar cabe busuk dan begitu juga buah cabe banyak yang rusak. Kondisi ini membuat petani terancam merugi,”ujarnya.
Sementara itu, Sumarti (29) pedagang cabe saat ditemui di Pasar Sanggeng, mengatakan, petani cabe dan pedagang yang ada di Oransbari, Prafi maupun Masni mengirim cabe ke kota Manokwari sudah semakin sedikit, karena stok cabe sudah semakin menipis.
Untuk mencukupi kebutuhan maka terpaksa sejumlah pedagang rmendatangkan cabe dari kabupaten Nabire, kondisi inilah yang menyebabkan harga cabe rawit mulai merangkak naik.(mkr/infokom/toeb)